Aku meh ngendiko sesuatu ya...

Foto saya
Semarang, Jateng, Indonesia
"sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna. Jika aku boleh berandai-andai maka aku ingin hidupku seperti sebatang lilin, yang kecil, namun sangat dahsyat. Mampu memberi dengan sepenuh diri, walaupun konsekuensinya adalah habis tak bersisa."

Sabtu, Juni 11, 2011

SEBUAH SURAT DARI MASA LALU


Surya...

Untuk sebuah hari pernikahan yang sangat menyenangkan bagi semua orang layaklah suka cita dan tawa canda bertaburan ditiap sudut dan tiap hati serta wajah.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya...
Aku, Surya, seorang laki-laki biasa merasa sangat beruntung hari ini, 1 Maret 2015 ini.
Surya yang artinya adalah matahari, semoga aku mampu selalu menjadi surya untuk wanita istimewa yang ada disampingku. Yang telah memberikan hatinya, cintanya, kesanggupan niat dan komitmen untuk selalu berada disisiku dalam suka duka hingga akhirnya salah satu dari kami meninggalkan yang lain terlebih dahulu.
Wanita ini tidak lah cantik secara fisik, namun dimataku, ia adalah wanita sempurna. Bahkan dengan segal kekurangannya dia adalah yang paling sempurna.
Kemarin malam, seorang anak kecil menghapiriku dan memberikan sebuah amplop kusam dan bau apek tanda telah lama tersimpan. Kata anak itu ini adalah titipan dari Bulik Sri. Sri, nama yang simpel, nama jawa yang kata orang nama pasaran dan sedikit ndeso.
Tapi apapun itu Sri adalah dewi dihatiku.
Seperti Dewi Sri dalam mitologi jawa, dia memberikan kemakmuran, bukan secara materi namun kemakmuran dihati, rasa nyaman, aku tak harus menjadi orang lain. Menjadi laki-laki yang tampil hebat, namun hanya kamuflase.
Sri adalah pemenang hatiku.
Dia adalah wanita yang kini bersanding disisiku.
Dan wanita yang memberikan sepucuk surat usang, yang ditulis kurang lebih 5 tahun lalu.


SEBUAH SURAT DARI MASA LALU


Hari ini adalah hari yang aku tunggukan dari sekian lama, dan waktu yang panjang untuk menantimu.
Surat ini aku tulis ketika usiaku 25 tahun,
Saat aku putus asa dan berkali-kali putus cinta.
Hingga aku merasa tak sanggup lagi memandang kedepan, akankah pernikahan memang akan ada untukku.
Surat ini untukmu, suamiku, laki-laki yang ku cinta, yang memenangkan hatiku, dan seseorang yang senantiasa ku sebutkan dalam doa dan kunantikan dengan sangat.
Lama sekali aku menantimu, kukira kau datang saat usiaku masih sangat muda. 18 tahun.
Saat itu aku mengenal seorang laki-laki, aku pikir dia adalah yang disediakan Tuhan untukku. Dulu aku rasa seperti itu. Dia sangat sabar, lebih sabar dari lelaki yang pernah ada dihidupku.
Dia tak seperti bapakku, yang sangat pemarah dan otoriter.
Bapakku sangat perfeksionis, mungkin lebih tepat tegas dalam mendidikku.
Mungkin aku yang sering bandel sehingga sering kali kena bentak ketika aku melakukan hal-hal yang salah.
Bapakku semasa aku kecil sering memukul dengan rotan pemukuk kasur pada kakiku, rasanya sangat sakit.
Tapi aku rasa aku pantas mendapatkan itu, karena aku memang bandel.
Sudah dibilang ndak boleh maen, dan renang di kali sama anak laki-laki seusiaku, tapi aku tetep bandel.
Lalu ketika aku mogok ndak mau belajar, rotan itu kembali melayang.
Aku takut dengan Bapak, bahkan hingga kini. Itulah kenapa aku ndak dekat sama bapak.
Setelah ABG pun, ketika teman lain mulai berani pacaran, aku hingga umur 18 tahun setelah kuliah di luar kota baru berani pacaran.
Bisa-bisa aku dihajar Bapak lagi, kata Bapak aku ndak boleh pacaran kalo belum tamat kuliah dan kerja.

Tapi laki-laki masa lalu ini sangat berbeda, dia sangat sabar.
Ndak pernah dia berani marah, walaupun aku kadang menjengkelkan apalagi saat menjelang mens. Dia sangat amat sabar.
Sangat lembut, dan tidak merokok.
Dia juga sangat rajin berdoa, mengingatkan untuk berdoa, mengajak pergi ke gereja bersama. Hal yang sangat aku ingin lakukan, aku ingin ke gereja dengan pacar. Dan rasanya sangat tak terlukiskan, ketika pertama kali ke gereja bersama dia. Sangat senang, seperti mimpi.
Sebuah mimpi yang jadi nyata.
Namun setelah 4 tahun berjalan, dia ternyata berubah.
Dia tak setia dibelakangku sering selingkuh dengan wanita lain.
Dibibir dia katakan cinta
Namun hatinya untuk yang lain.
Hari minggu ia ada untukku, namun hari senin ia sudah pergi ke tempat yang lain dan mungkin juga melakukan bahkan mengatakan cinta dan perhatian yang sama pada yang lain.
Hatiku sangat hancur, terlebih setelah tahu selain sangat setia (selingkuh tiada akhir dengan 3 wanita), ia tak pernah tulus.
Ia pada akhirnya mulai mengungkap tak puas terhadap aku.
Aku yang berubah menjadi gendut, dan hitam karena sering kegiatan lapang.
Aku yang tak lagi berwajah mulus, ada jerawat disana-sini.
Dia bilang aku harus diet, perawatan biar cantik lagi.
Dia bilang aku harus dandan yang keren, dan modis.
Padahal itu bukan aku.
Kenapa kau tak bisa menerima aku apa adanya?
Kenapa akulah yang menjadi alasan kenapa kau akhirnya berselingkuh dibelakangmu?
Aku yang tak selembut wanita lain, bicaraku kasar dan keras menjadi alasan.
Aku tak sekurus dulu, katamu aku seperti gajah bengkak.
Apa bagimu cinta hanya sebatas fisik?

Lalu musim cinta kembali datang dalam hidupku,
Ketika aku mencoba membuka hati pada laki-laki setelah sekian lama aku menutup.
Dia laki-laki yang berbeda,
Jauh lebih matang.
Namun masa lalu yang buruk membuatnya menjadi sangat kasar dalam bertutur.
Jauh dalam lubuk hatinya sebetulnya dia sangat baik, dan sangat tulus.
Aku sangat mencintainya, bahkan aku merelakan karirku pupus.
Sebuah karir yang aku inginkan,
Aku harapkan,
Hanya demi dia.
Dia tak kan bisa digantikan dengan apapun.
Karir bisa dibari lagi.
Aku sangat bodoh.
Kata temanku, menukar berlian dengan pecahan kaca.
Walau sama-sama berkilau namun harga dan nilainya tak sepadan.
Semua orang ingin posisi itu, tapi aku sudah dapatkan kenapa malah dilepas?
Aku pikir dia juga lah tambatan hatiku yang terakhir.
Aku pikir dengan menyerahkan karirku hanya untuk dekat dengannya adalah cara supaya aku tetap memengkan hatinya.
Tapi aku sangat salah, hal yang aku selali kemudian adalah kenapa aku tak memilih karirku.
Dia juga pergi meninggalkanku demi wanita lain.
Wanita yang merupakan pilihan orang tuanya, yang katanya jauh lebih baik menurut orang tuanya.
Bibit, bebet dan bobotnya lebih jelas dan sepadan.
Dan wage ga akan cocok dengan kliwon.
Secara weton ga baik.
Akan ada yang meninggal salah satu kalau diteruskan.
Rejeki tidak gedhe seperti banyu mili.
Ramalan lain mengatakan bahwa akan terdapat banyak kesulitan yang menghalangi, sehingga ga akan sukses.
Itulah kata mereka yang tahu...
Aku tak peduli apa kata weton, kalau cinta mengapa ndak?
Kebahagiaan toh bisa diupayakan,
Ga harus kaya biar bahagia kan?
Ga harus hidup  mewah juga untuk menunjukkan kita sukses?
Jodoh, Lahir, mati, rejeki semua Tuhan yang atur
Kenapa kita risaukan sekarang?
Mendahului kehendak Tuhan dengan berkata seperti itu.
Aku hanyalah serpihan kaca bila disandingkan dengan pilihan orang tuanya.
Aku tidak kaya harta, aku tak cantik, bahkan aku tak punya apapun.
Aku mengalah, kalah dan pergi.
Dengan luka dan kekecewaan, namun masih memendam cinta yang amat dalam padanya.
Sebulan... Dua bulan.... Tiga bulan berlalu
Aku masih berharap dia datang menemuiku,
Membawa kabar baik, ia akan memperjuangkan aku dan cintaku.
Namun justru jawaban yang datang dalam penantian bulan ke enam adalah sepucuk undangan emas dengan gambar Wayang Rama-Sinta.
Bertulis namanya dan wanita pilihan orang tua serta yang telah menjadi pilihan hatinya.

Cinta juga pernah datang dalam wujud yang lain.
Cinta sendiri, memendam kekaguman pada lelaki hebat
Bahkan super hebat.
Super tampan, dan menawan.
Lelaki yang gigih berjuang untuk sukses dan sangat dewasa tampaknya.
Namun aku salah lagi, tenyata dia tak lebih dari anak mami.
Ia selalu ingin menjadi prioritas, ingin dimengerti namun kadang tak mau balik mendengarkan dan mengerti orang lain.
Sangat tergantung pada orang lain, dan sangat sering marah-marah.
Namun dia sangat mengagumkan.
Pada sisi lain dia adalah seorang yang gigih memperjuangkan apa yang ia inginkan.
Ia meyakini apa yang ia akan lakukan, dan keyakinan itu dia genapi.
Yah... hanya sebatas kekaguman saja.
Tak ada keberanian untuk berharap lebih.

Atau cinta yang sangat singkat,
Dalam 3 bulan, aku telah merasa sangat jatuh hati dan sangat cocok dengan lelaki ini.
Hingga pertunangan pun telah dilakukan.
Dalam 3 bulan hubungan singkat, kedua orang tua kami terlah saling mengenal.
Sepertinya sangat cocok.
Restupun telah ditangan.
Namun takdir telah berkata lain.... Aku kembali kehilangan tunanganku.
Dunia serasa jungkir balik, salto, dan break dance.
Dia meninggal dalam sebuah kesia-siaan.
Sebuah kecelakaan tunggal karena mabuk.
Kecewa ternyata dia seorang pecandu alkohol.
Tapi lebih sakit lagi semua kembali gagal.
Umurku kini 25 tahun, dan nyaris 26.
Gelar pratu alias prawan tua mulai menghampiri.
Sangat risih ketika bertemu dengan banyak orang tua dan saudara, atau ditempat-tempat jamuan pernikahan ditanya kapan nyusul?
“Udah mapan, karir oke, umur cukup. Apalagi yang dicari?”
Semua semakin lengkap ketika adik laki-lakiku nglangkahi, menikah dulu ketika aku berusia 24 tahun.
Mencoba mengikhlaskan, dan menerima keputusan adikku.
Dia sudah siap dan telah menemukan tambatan hatinya.
Ketika menyaksikan ikrar sehidup semati yang ia ucapkan, dan senyum bahagia diwajahnya. Ingin sekali aku tersenyum dengan hati. Namun aku hanya mampu tersenyum dengan bibir.
Berusaha menjadi “no problem person”.
Tapi didalam hati terus menggemakan mantra “Aku harus kuat, Sri... kuat! Sri harus kuat... Kuat... Kuat”
Dan memang aku kuat.
Atau lebih tepatnya dikuat-kuatin.
Setelah itu aku tenggelam dalam kerja kerja dan kerja tak berhenti.
Sangat iri ketika malam minggu, adikku yang telah menikah tampak sangat bahagia, ketika berkunjung kerumah. Duduk merangkul mesra istrinya yang tengah hamil besar. Membelai sayang kening istrinya.
Adikku yang satu lagi entah kemana menghabiskan malam minggu dengan pacarnya.

Aku hanya mampu tertawa getir melihat banyolan ditelevisi.
Namun jauh dalam hatiku sangat pahit.
Impianku adalah  menikah sebelum umur 25 tahun.
Tapi sekarang umurku sudah 26 tahun.
Dan selain kisah kegagalan cinta, aku tak punya seorang laki-laki yang istimewa yang disebut pacar.
Semua mungkin seperti sinetron klasik indonesia.
Masuk mulut macan, keluar eh.. malah masuk mulut gozilla, keluar lagi salah masuk lagi ke mulut buaya.

Aku sangat bingung dan pusing.
Aku harus bagaimana lagi?
Kenapa Tuhan seperti menghukumku, apa memang aku digariskan memang untuk sendiri seumur hidup?
Ketika melihat anak-anak kecil bermain, pikiranku melayang jauh.
Kapan ya aku punya anak?
Andai aja aku sekarang udah nikah dan punya anak, anakku mirip siapa ya?
Apa anakku mirip aku?
Siapa ya yang jadi suamiku?

Hufh... nyaris gila rasanya.
Sekarang sendirian, ga punya teman,
Semua teman udah nikah
Habis kerja langsung pulang, sibuk ngurus suami dan anak.
Kalau diajak main keluar, jawabannya seragam sangat kompak.
“Ga bisa......”


Sebuah ide menyeruak
Ditengah kegalauan ini, aku tuliskan kisah masa laluku dan harapku untukmu suamiku.
Ketika kamu menemukanku, aku harap kau tak kecewa.
Ingin mengubahku menjadi orang lain.
Aku ingin berubah menjadi yang terbaik bagimu namun aku harap kau tak ingin mengubahku menjadi orang lain.
Aku manusia biasa, namaku Sri
Nama yang banyak orang bilang ndeso.
Tapi cintaku memang ndeso, aku mencoba lugu dan mungkin ga macem-macem.
Aku ga pengen jujur, tidak ada kebohongan.
Kamu memang bukan yang pertama tapi kamu akan menjadi yang terakhir.

Aku ingin menjadi orang yang nanti bisa menerima kekuranganmu terlebih dulu ketimbang menerima kelebihanmu.
Aku akan berusaha menerima kelebihanmu sebagai sebuah bonus dari Tuhan.
Ketika aku marah aku mohon maaf, tapi mungkin ketika aku marah tinggalkan saja aku sendiri.
Dan ketika sudah siap nanti aku akan bicara padamu lagi.
Ketika aku menangis dan sedih, aku hanya ingin kau ada disisiku.
Menguatkan aku sehingga aku merasa tak sendirian.
Itu saja sudah cukup.
Ketika aku menggebu-gebu ingin bercerita kau sudi untuk mendengarkan aku.
Telingamu selalu ada untukku.
Aku tak ingin menjadi orang yang kaya raya dan bergelimang harta, karena semua itu tak mampu membeli kebahagiaan.

Banyak harapan yang ingin aku ucapkan,
Aku harap kau sabar menghadapi aku yang kadang bisa emosional. Sedih, marah, senang, dan sebagainya.
Aku tak mengharapkan kau setampan bintang korea idolaku, yang penting hatimu tampan sudah cukup. Setia atas komitmen kita.
Harta bisa kita cari bersama, dan harta bukan tolak ukur bahagia. Maka dari itu aku tak menuntut untuk kau bekerja keras siang malam dan lupa pada aku (dan nanti anak-anakmu).
Ketika nanti seiring bertambahnya usia, mungkin aku tak seperti sekarang.
Aku nanti mungkin gendut, tak menarik lagi, aku harap itu tak menjadi alasan bagimu untuk selingkuh dan meninggalkanku.
Ketika aku sakit, tua dan tak bisa apa-apa, aku harap juga kau akan selalu disisiku.

Sejujurnya aku sangat takut,
Ketika aku tak menemukanmu, bagaimana dan apakah aku akan sendiri terus hingga akhir usiaku?

Aku harap aku mampu memberikan yang terbaik dari diriku untukmu.
Karena katanya cinta itu memberi tanpa mengharap kembali.
Aku ingin menjadi lebah untukmu, memberi madu namun tak menyimpan madu itu untuk ku nikmati sendiri.
Ketulusan, cinta, pelayanan.
Aku ingin ketika kau sedih aku ada untukmu.
Ketika kau senang aku bisa tertawa bersamamu.
Menyemangatimu untuk terus maju dan kuat.
Kita bisa bertumbuh bersama.
Aku akan ada disampingmu selalu.
Aku tak ingin menyetir dan mendiktemu atau mengikutimu kemanapun sebagai pengikut, karena kita adalah partner.
Bukan lagi sendiri namun telah menjadi satu.

Sekian mungkin yang bisa aku tuliskan, dan aku harapkan darimu.
Aku tak tahu kau sekarang dimana?
Bagaimana wajahmu?
Namun aku selalu mendoakanmu, semoga apa yang kau lakukan senantiasa dilindungi oleh Tuhan, apa yang kau inginkan mampu tercapai dan mampu diusahakan dengan baik dan lancar.
Ketika kita bertemu nanti aku ingin menggenggam tanganmu erat.
Aku tak ingin melepaskannya.
Sampai ketemu nanti
Ketika semuanya
MENJADI INDAH PADA WAKTUNYA...


Surya...
Dan kini aku genggam tangan Sri erat-erat, tangan yang besar.
Tangan wanita yang seperti laki-laki, tegar, kuat walaupun kadang seperti anak kecil diusianya yang sudah sangat matang ini.
Tangan wanita istimewa ini.
Tak akan ku lepaskan untuk selamanya.

Selasa, Juni 07, 2011

Status

Terimakasih udah menyempatkan waktu untuk membaca postingan ini, buat yang udah sering baca dan mengikuti blog ini dari waktu ke waktu, terimakasih banyak. Buat yang baru pertamakali berkunjung, terimakasih banyak juga dan selamat datang.

Banyak status yang kita sandang dalam hidup kita. Dualisme, Tripleisme, bahkan unlimitedisme...
Status sebagai anak ke....(silahkan isi titik-titik) dari pasangan suami istri yang berbahagia yaitu bapak dan ibu kita. Status sebagai seorang pelajar, atau mahasiswa, atau pekerja, atau yang lainnya untuk status pekerjaan.
Status marital, nikah, belum nikah, belum nikah pun nantinya akan muncul pertanyaan sambungan, udah punya pacar? kenapa belum nikah? dan lain-lain.
Status ekonomi dan sosial???

Ada banyak status yang nempel pada diri satu orang. Betapa kadang status ini memusingkan rasanya.
Kemarin sempet juga BT dan sangat sebal dengan status. Ketemu temen lama yang udah lumayan lama ga ketemu. Lalu tanya-tanya kabar, biasalah, "sekarang kerja dimana?" Aku jawab di Bank "Toyib Indonesia" nama disamarkan hehehehehehehe... Lalu pernyataan standar yang muncul. "Enak ya, kerja dibank, gajinya banyak".
Hmm... jangan menilai buah dari kulitnya, jangan menilai rasa dari tampilannya.Inilah peribahasa versi kulinergirl alias girl yang suka kuliner sampe bengkak. Ga selamanya status yang melekat pada seseorang adalah yang sangat enak. Kita hanya tau dan hanya bisa menilai berdasarkan kacamata kita, tapi kita ga pernah tau bagaimana rasanya ketika kita belum pernah mencoba berada di posisi dan status itu.

Sekedar share aja,
ketika dulu punya pacar, kadang pertengkaran, cek-cok, dan ga cocok akan selalu ada, dan ketika kita lihat temen yang masih jomblo, kadang sempet kepikiran. "Wah... enak ya, bisa pergi kemana-mana sendiri, ga kaya sekarang, kemana-mana pasti ditanyain, sama siapa, kemana, kaya dikekang banget"
"Wah... enaknya jomblo, punya pacar malah ga pernah maen, malah ditinggal kerja terus sibuk sendiri terus"
Dan sebagainya-dan sebagainya...

Sementara bagi para jombloers, ketika melihat temen atau siapalah yang sedang berdua, bermesraan akan bilang sebaliknya "Wah... enak ya punya pacar, ada yang merhatiin, ada yang nelponin, ngsmsin, ada yang antar jemput"
"Wah enak ya malem minggu ga kesepian, ada yang diajak berbagi dan ngobrol"
Dan wah...wah yang lain.

Ketika masih pelajar atau mahasiswa, sering banget kita mengeluh tentang status kita, "bosen banget belajar tiap hari, pengen kerja aja, enak punya duit sendiri, bisa ngapa-ngapain pake duit sendiri"
Padahal nanti ketika status itu berubah, orang memiliki kecenderungan untuk pengen kembali kemasa lalu yang udah jadi sebuah kebiasaan dan melekat ditiap harinya, koment standar pun balik lagi "Paling enak emang jadi pelajar, uang tinggal minta, cuman suruh belajar, ga usah susah-susah kerja keras dari pagi sampe malam".

Atau status yang lain....
Akan ada banyak Wah yang muncul, ketika kita mengupas status demi status yang melekat dalam diri kita.
Namun satu hal yang menjadi sangat mendesak untuk dikupas adalah seberapa pentingkah dan seberapa berpengaruhkan sebuah status bagi eksistensi kita. Ga bisa dipungkiri, sebuah status kadang bisa juga jadi identitas diri bahkan bisa juga menimbulkan prestis. Butuh contoh, ketika aku dulu mengalami 5 bulan nganggur dan paceklik kerjaan, kadang komentar sinis sering banget muncul, "sarjana kok nganggur", atau komentar lain "males nyari kerja, terlalu idealis, udahlah tawaran yang ada ambil aja ga usah muluk-muluk" semua cenderung kearah agak miring gimana gitu.
Tapi bandingkan ketika kita bisa diterima disebuah perusahaan, sekolah atau tempat kerja yang "basah", menjanjikan masa depan cerah, dengan gaji yang hi'class dan tempat kerja elit, orang akan langsung 180 derajat berbalik arah memandang kita. Misal oh... si A yang kerja di tambang lepas pantai yang gajinya nolnya mpe ga cukup ditulis di slip pengambilan itu ya? Atau Si B Mbak Bank itu ya?

Status oh status kadang risih juga ketika dipandang orang karena status yang melekat pada kita. Terutama dipandang karena kerjaan, uang, jabatan, kecantikan, dan semuanya rasanya dangkal banget untuk dibicarakan.
Ketika kita ngomong soal uang, berapa lama si uang bisa bertahan, kekayaan bisa bertahan, emang uang dan harta ga bisa habis? Semua mungkin habis, kita ga akan pernah tau bahkan sedetik kedepan mungkin juga, misal kita punya harta 50M lalu dalam hitungan detik uang itu raib dan kita jadi ZERO, ga punya apa-apa. Lalu masihkan kita dinilai bernilai ketika materi kita lenyap identitas yang hanya berdasar materi tersebut masih diakui?
Ketika kita ngomong soal kecantikan, berapa lama juga kecantikan akan bertahan, toh cantik juga relatif?
Jabatan, kerjaan pun sama halnya dengan dua hal diatas. Semua dapat hilang dan sirna.

Mungkin terlalu naif dan idealis ketika kita meminta semua orang melihat kita sebagaimana adanya kita, semetara ga semua orang tahu betul kita seperti apa. Orang memang pertama kali akan melihat kita dari luar, apa yang kita citrakan dan kita tampilkan di luar, tapi jangan menjadi terlena oleh penilaian mata kita.Kita sering terjebak dengan status, memandang sebuah status dengan cara pandang kita saja. Padahal belum tentu yang kita pandang enak itu bener-bener enak, atau lebih parah lagi memaksakan status orang lain itu, yang kita pandang enak itu pas untuk kita.

Mulai ngomong berbelit-belit, ngaco dan mbalik maning, mbalilik maning hehehehehe

Tapi intinya, ga ada seseorang karena statusnya layak kita tinggi kan, layak kita agungkan lebih dari yang lain untuk segala suasana, dan jadi yang paling. Selama kita masih sama-sama makan nasi, so what dengan status? jangan minder dengan status atau keadaan kita sekarang ini, kerena seperti kata Mario Teguh yang sangat super, SEMUA INI HANYA SEMENTARA...
termasuk untuk para jombloers, ini ga sementara. Pasti akan ada yang pas mantap cucok buat kita, cuma Tuhan belum kasih lihat dengan gamblang ke kita aja, karena memang masih belum pas aja waktunya untuk kita tahu. semua akan indah pada waktunya




































































































































Minggu, Juni 05, 2011

Hm... secangkir kopi dimalam hari

Bingung mau kasih judul pa? Mungkin lebih nikmat kalo malam dingin kaya gini, ngopi kentel apalagi dengan sepiring gedhang kepok yang kemebul digodhok opo di goreng garing... Yummy... (dan hanya dalam angan-angan!!!) hehehehehe

Kalo ngopi, biasanya ngobrol hangat ngalor ngidul bahas dari hal yang penting sampai hal yang ga penting, tapi kalo sendirian? Ya berpikir dan berbicara sendiri aja, bercakap-cakap dengan diri sendiri...
Ngobrol ngalor ngidul, sembari teng-teng crit (tenguk-tenguk crito) adalah hal yang sangat sepele, simpel namun kayanya sekarang ga bisa sesimpel itu dilakukan, terutama selain ga ada waktu karena kesibukan masing-masing, juga autis dengan gadget masing-masing, autis dengan HP, Lapy, COmpy, FB, BB dan lain-lain.

Mari kita ngobrol ngalor ngidul dengan diri sendiri... hehehehehehe
Oia tadi sejenak melewati sebuah pekuburan china yang ada di Muntilan kalo dari arah Jogja mau ke arah Magelang ada di Kiri jalan. Udah selama 23 tahun, dan sangat sering melewati pekuburan itu, dan tadi pas ada pemakaman, dan yang nganterin pemakaman sampai kejalan raya parkirnya, ada beberapa bus Ramayan juga. Bukan ngetime tapi nganterin keluarga duka. Ada hal yang sangat menarik mengenai kematian yang harus kita bahas, wahai diriku.. Hehehehehe...

Kita ga pernah ingin dilahirkan, namun Sang Empunya hidup mempunyai rencana sehingga kita ada, pada tanggal tertentu, misal nih tanggal 12 Januari Ceprot... lahirlah seorang bayi bernama Dodo. Kalo boleh milih, mungkin semua orang bukan hanya aku ingin lahir misal aja nih, lahir ditengah keluarga A, yang tinggal di Korea, pada tanggal ini, ntar kalo udah besar mau jadi artis korea terkenal yang digila-gilai banyak orang (bukan dikatain gila...gila...gila...!). Tapi inilah misteri Illahi (seperti judul sinetron ya?), berulang kali dipikir dan direnungkan, kadang sampai butek juga, kenapa si kita dilahirkan, ada rencana apa ya Tuhan mengirim kita didunia ini?

Kadang pertanyaan itu sering muncul, "buat apa ya aku ini hidup, dan apakah sejauh ini hidupku sudah berguna?" Pertanyaan yang sangat sulit dijawab, tapi patut untuk dijalani dan diusahakan.
Sering banget ketika aku (entah kalau kalian semua) putus asa dalam hidup dan merasa tak sanggup untuk bermimpi dan memandang kedepan lagi, berkata "kayanya hidupku sia-sia, dan lebih baik kalo aku mati aja kali ya? Toh ga akan ada yang kehilangan!"
Hehehehehe... pemikiran yang mungkin bisa sangat sempit dan egois sekaligus picik, tapi ga sedikit orang yang dengan sekali Lep... langsung LENGBET (alisa meleng kesambet) mati dengan sia-sia. Kadang juga kepikiran, kalo orang bunuh diri apa si yang dirasakan? Emang bunuh diri ga sakit apa? Kok banyak yang bunuh diri? Bunuh diri dengan mengiris nadi, lha wong kena pisau aja udah perih banget kaya gitu, lhah... itu pake sengaja mengiris diri sendiri kan sakit.
Terus bunuh diri minum obat yang tidak seharusnya atau racun, pasti juga tersiksa, ndadak kejet-kejet, ndadak kesakitan.
Menggantung diri, dan lain-lain juga paling ndadak mengalami sakit dulukan?

Lalu kenapa harus menyakiti sendiri dan mengakhiri hidup dengan sia-sia? Kenapa ga mengenakkan diri aja, bukan menyakiti diri. Ga usah mikir bunuh diri, ga usah juga mikir pengen mati cepet, lha wong hanya ada 2 hal yang pasti di dunia ini, yang pertama KEMATIAN, ga usah di cepet-cepet semua orang pasti mati. Jadi tenang aja tinggal tunggu giliran kan? Hehehehehe (enteng banget le ngomong!) yang kedua adalah BAYAR UTANG. Hahahaha sebagai insan perbankan yang baik dan benar, utang adalah hal yang pasti harus dibayar pada tanggal yang telah ditentukan tiap bulan rutin "baik untuk sejumlah pokok dan bunga dan ongkos-ongkosnya" hehehehe....

Mari untuk melepas ketegangan, kita seruput kopi khayalan kita malam ini, dan ambil pisang goreng khayalan dan kita nikmati... Sruput... cleguk... cp..cp...cp..cp... Sueger....


MAri kita kemon, melanjutkan Teng-Teng Crit kita. Kenapa kebanyakan orang takut untuk hidup, tapi malah tidak takut untuk mati? Hehehehehe Seharusnya kita takut mati karena ketika kita mati, katanya harus mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan di dunia ini, ditimbang baek buruknya, terus nunggu SK penempatan atas amal ibadah kita. Hm... menakutkan. Kita bahas yang ga menakutkan aja deh kalo gitu, hehehehe... ngeles... Entah setelah akhir hidup kita nanti apa yang akan terjadi. Kita ga tau, misterius! Cuman, jadilah pejuang untuk hidup, karena hidup memang anugerah dan sangat layak untuk diperjuangkan.
Jadi inget bulan september tahun lalu, seorang Teman kuliah meninggal setelah 1 bulan koma dan tanpa sempat sadar. Waktu nengokin ke Kudus, dalam hati menangis dan sangat bersyukur sekaligus ada banyak pertanyaan berkecamuk. Terimakasih karena aku masih bisa hidup hingga detik ini, dan menulis posting ini. Terimakasih karena aku diberikan sebuah kesempatan untuk lulus kuliah (walau prosesnya ga mudah) namun akhirnya lulus, dan setelah hampir 5 bulan menganggur dan menanti sangat panjang akhirnya sekarang bisa kerja juga.
Temanku meninggal saat skripsinya hampir selesai, kurang bab 5, dan kelengkapan aja udah bisa maju sidang. Dan andai ia masih ada disini, mungkin yang ia harapkan akan sama dengan apa yang kuharapkan, (waktu itu) lulus kuliah, wisuda, nyari kerjaan yang mapan, dan merencanakan masa depan untuk karir, menikah, dan terpasti adalah membahagiakan orang tua, membantu orang tua sebagai anak pertama. ya... hal semacam itu yang ada dipikiranku ketika menjenguk dia kurang lebih 3 hari sebelum dia pergi selamanya.
Ada banyak syukur yang aku panjatkan, ketika mengingat ini, hal terpenting adalah aku sehat, hingga hari ini aku masih sanggup bekerja mengupayakan semua dan melakukan segala sesuatu. Terutama sedikit membuat orang tuaku tersenyum (walau masih sering mengecewakan mereka). Bagi mereka yang sakit, ada banyak hal yang akan dilakukan dan dikorbankan agar mereka memperoleh kehidupan, tak peduli uang, tak peduli lagi harta benda, yang penting sembuh dan bertahan hidup.
Karena kita ga akan tahu, ga akan sadar, betapa hidup sangat berharga untuk disia-siakan. Apalagi kemudian berpikir bahwa "aku tak takut mati".

Mari kita teguk lagi kopi kita...sekedar meredakan topik yang mulai memanas dan menjadi makin berat...

Hidup itu perjuangan, kalo diibaratkan seperti seorang laki-laki atau perempuan yang mengejar cintanya. Inget acara reality show yang isinya bagaimana perjuangan seseorang untuk mengatakan cintanya pada pujaan hati, dengan cara yang unik dan berbagai cara termasuk tahan malu, tahan dipermalukan juga.
Kalo dianalogikan kita harus bisa jadi pejuang untuk diri kita. Ketika kita bener-bener jatuh, mati bukanlah solusi apalagi bunuh diri. Heran juga banyak banget artis korea yang bunuh diri karena depresi, dan masalah hidup. Padahal ganteng, cantik jan eman-eman tenan.Ini beberapa yang aku dapat dari berbagai sumber...

1.Lee Eun Joo




Pada 22 February 2005 malam hari Lee Eun Joo melakukan bunuh diri di apartementnya, di Bundang, Seongnam, hanya selang beberapa hari setelah ia lulus dari Universitas. Ia meninggal di usianya yang ke 24 tahun, dia menggorok pergelangan tangannya sendiri lalu setelah itu baru ia menggantung diri di apartementnya. Keluarganya mengatakan bahwa ia bunuh diri karena depresi berat dan mentalnya agak terganggu, dan mengatakan ia juga menderita insomnia karena melakukan adegan telanjang di film “The Scarlet Letter”. Lee Eun Joo pun meninggalkan pesan terakhirnya yang ditulis dengan darah sesaat sebelum ia meninggal yang isinya:

Bu, saya minta ma’af dan saya mencintaimu. dan juga ada sebuah catatan terpisah yang isinya:
Aku ingin melakukan banyak hal. Meskipun aku hidup, aku benar-benar tidak hidup. Aku tidak ingin mengecewakan siapa pun. Aku senang punya banyak uang… Aku ingin menghasilkan banyak uang.

Lee Eun Joo dikremasi dan diabadikan di dalam sebuah ruangan. Bahkan teman-teman semasa kuliahnya pun mengadakan In Memorian yang diselenggarakan sesaat setelah ia wafat.


2. Jung Da Bin




Film terakhir: He was Cool (2004)
Tv Series: That Summer Thypoon (2005)

Jung Da Bin meninggal dunia pada usia 26 tahun, tiga minggu sebelum ulang tahun ke 27. Meskipun keluarga dan teman-teman Jung Da Bin menanyakan adanya unsur non-bunuh diri dalam kematian Jung Da Bin, pihak berwajib mementahkan spekulasi tersebut setelah menjalani investigasi.
Artis muda nan cantik ini dikenal melalui penampilannya dalam film Rooftop Room Cat. Dikabarkan, Jung Da Bin mengalami depresi, sama seperti yang dialami U;nee. Kematiannya jelas merupakan sebuah kejutan besar di dunia hiburan di Korea, sebab baru sebulan sebelumnya, U;nee memutuskan bunuh diri.
Dikenal sebagai artis yang ceria dan mudah bergaul, Jung Da Bin telah muncul di banyak TV drama dan bekerjasama dengan beberapa bintang besar di Korea. Memulai karirnya sebagai model, ia mendapatkan perhatian publik pada tahun 2000 ketika ia mendapatkan peran di film Legend of Gingko sebagai versi muda dari karakter Choi Jin Sil. Karirnya semakin gemilang menginjak tahun 2003 berkat drama laris Rooftop Room Cat. Berkat drama inilah ia menjadi artis TV top.
Tahun berikutnya, ia membintangi komedi romantis layar lebar berjudul He Was Cool bersama dengan Song Seung Heon. Kemudia ia membintangi drama populer My 19-Year-Old Sister-in-Law bersama dengan Kim Jae Won. Karya terakhirnya adalah drama berjudul The Typhoon in That Summer pada tahun 2005.


3. U;Nee




Pada 21 Januari 2007, U; Nee gantug diri dirumahnya di Seogu, Incheon, Korea Selatan. Setelah kematiannya, neneknya mengadakan konferensi pers di rumah sakit. Dia membenarkan bahwa U; Nee menderita serangan depresi di mana dia mengambilobat dan mempunyai masalah yang berhubungan dengan ketenarannya, serta masalah pribadi lainnya.

4. Kim Ji Hoo




Kim Ji Hoo gantung diri di rumahnya di Jamsil, Korea Selatan pada 6 Oktober 2008. Sebuah catatan ditemukan di TKP yang berisi:
Aku kesepian dan dalam situasi yang sulit. Tolong mengkremasi tubuh saya.
Ibu Kim berkata bahwa ia mengalami banyak kesulitan, sementara polisi mengatkan bahwa ia bunuh diri disebabkan karena prasangka publik terhadap homoseksualitas terhadapnya.
Bahkan beberapa hari sebelum mengakhiri hidupnya, ia sempat menulis di webside pribadinya yang berisikan:
Life is like the wind. What’s there to agonise over? Meetings are happy, partings are sad, everything is just a moment

5. Woo Seung Yoon



Artis Woo Seung Yun yang baru saja berusia 24 tahun ditemukan meninggal pada pagi hari tanggal 27 April di rumahnya. Artis yang diperkirakan meninggal karena bunuh diri ini ditemukan menggantung dirinya di lemari pakaian. Depresi dituduh sebagai alasan dari bunuh diri tersebut.
Salah satu anggota keluarga Woo Seung Yun mengatakan bahwa baru-baru ini sang artis mendapat perawatan karena depresi yang dideritanya, tapi rupanya hal itu tak bisa menolong depresi yang sudah menggerogoti Woo Seung Yun.

Woo Seung Yun memulai karirnya sebagai model dan kemudian berakting dalam sebuah film berjudul “Herb”. Karya terbarunya adalah sebuah peran bersama Hwang Jung Min dalam film “Private Eye”.

6. Jang Ja Yeon



Seorang artis korea bernama Jang Ja-yeon ditemukan bunuh diri menggantung diri di rumahnya pada tanggal 7 Maret 2009. Artis yang membintangi Boys Before Flowers yang memerankan karakter Sunny adalah artis yang lebih mencengangkan, ternyata dia dijadikan budak sex oleh agensinya. Dia disuruh berhubungan badan dengan orang-orang kaya dan dipukuli jika dia menolak untuk melakukannya. Hal ini diketahui dari catatan yang dia tinggalkan sebelum meninggal. Bahkan rekan-rekannya di Serial Boys Before Flowers pun datang melayat seperti Lee Min Ho, Kim Joong, Kim Bum, Kim Joon, Goo hye sun, dan juga Kim So Eun serta rekan-rekan sesama artis lainnya.


 7. Park Yong Ha


Banyak pertanyaan dari aktor dan juga kenalan yang mempertanyakan alasan dibalik bunuh diri bintang 'Winter Sonata' tersebut. Pasalnya, para teman-temannya itu melihat sebelum menghembuskan nafas terakhir tak ada keganjilan atau keanehan yang diperlihatkan Park Yong Ha. Tetapi, setelah diselidiki lebih lanjut, kabarnya Park Yong Ha putus asa menghadapi penyakit kanker perut yang diderita sang ayah. Ayahnya sudah cukup lama menderita penyakit serius tersebut. Park Yong Ha sangat menyayangi ayahnya dan dia merasa bersalah atas penyakit yang diderita ayahnya tersebut. Dia sangat peduli dan selalu mengkhawatirkan ayahnya. "Setelah ayahnya dinyatakan sakit kanker, Park Yong Ha merawat ayahnya. Dia selalu mengkhawatirkan ayahnya" kata salah satu teman Park Yong Ha seperti dikutip dari Allkpop, Kamis 1 Juli 2010.Demi sang ayah, aktor yang juga penyanyi ini rela istirahat sementara dari karirnya yang sedang cemerlang di dunia keartisan Korea. Dia memilih untuk tinggal di rumah dan merawat ayahnya yang sedang sakit."Dia lebih fokus merawat ayahnya," ucap temannya lagi.Keluarga besar Park Yong Ha memutuskan untuk tidak melakukan otopsi pada jenazah aktor tersebut. Mereka ingin segera memakamkan jasad Park Yong Ha.

Sangat disayangkan bukan?
Hm...
Mari kita habiskan saja kopi kita dalam sekali teguk, karena udah hampir malam dan besok juga harus kerja lagi....
Golek Do It... Golek Do It... Golek Do It...
Hehehehehe

Menyadari bahwa hidup sangat berharga adalah penting, satu buah renungan mengakhiri acara Teng-Teng Crit kita kali ini...
Ketika satu saat memang jatah kita sudah berakhir, ada berapa banyak ya orang yang akan mengantakan aku sampai tempat tidur abadi?
Setelah seratus hari berapa banyak orang yang masih mengenangku?
Setelah satu tahun berapa banyak yang mengingatku?
Setelah 1000 hari berapa banyak juga yang mengingatku pernah ada disini?
Lalu apa yang mereka ingat tentang aku?
Aku yang seperti apa???

Untuk menjawab itu mungkin sebuah solusi yang bisa ditawarkan adalah lakukan yang terbaik selagi kita masih punya waktu, mencoba lebih banyak bersyukur dan lebih banyak "tersadar" daripada terlelap dalam sadar...

Sekian...
Semoga berguna


Uahmmmm.... Ngantuk...

Jumat, Juni 03, 2011

CEWE ISTIMEWA

(curahan hati seorang cewe biasa yang mencoba menjadi luar biasa dalam dunia kecilnya yang tak berarti...)


Aku bukan cewe cantik
Dan aku merasa aku bukan cewe yang jelek.
Tapi aku ini istimewa

Aku juga bukan seorang yang lemah lembut dan panjang sabar.
Dan aku bukan pula cewe yang hanya mengandalkan otot tanpa otak,
Kadang hidup menuntut untuk begitu bukan?
Tapi aku tahu aku ini istimewa

Aku bukan pula seorang tanpa cacat cela.
Tapi aku tetap yakin aku ini istimewa

Mengapa aku istimewa?
Karena semua yang ada padaku begitu indah.
Karena aku tak sama dengan yang lain
Dan karena aku mencintai diriku apa adanya diriku.

Aku istimewa karena aku tidak cantik
Tapi cukuplah aku tahu kalau ga semua orang bisa melihat kecantikanku.
Aku tak cantik secara fisik, tubuhku tak molek,
Suaraku tak merdu,
Rambutku tak panjang tergerai indah,
Dan lebih lagi tak ada materi berlimpah disekelilingku laksana putri negeri dongeng.
Tapi aku tetap yakin aku istimewa.
Bahkan jika didalam photo pun tak ada yang istimewa yang mampu aku kesankan pada dunia.
Aku tak mampu bergaya narsis yang cute,
udah usaha keras banget tapi malah jadinya aneh dan aku rasa sangat konyol.

Apa istimewa itu?
Cantik? Tidak!
Kaya? Tidak!
Seksi? Ga juga!
Istimewa adalah keadaan batin
Ketika bisa menerima diri apa adanya termasuk kekurangan kita.
Tanpa harus resah tentang kata orang.

Mungkin bisa dibilang larik-larik kalimat ini adalah sebuah kenarsisan
What ever deh...
Yang pasti kalo bukan kita yang bangga atas diri kita siapa lagi?
Siapa lagi yang mau anggap kita istimewa kalo bukan diri kita sendiri?
Ga mungkin banget kita minta orang lain anggap diri kita istimewa sementara kita minder dengan apa yang kita punya...

Tuhan ga pernah nyiptain produk gagal.
Tuhan ga juga nyiptain sebuah makhluk yang jelek,
Sehingga oplas adalah jalan menyelamatkan kehidupan yang jelek ini,
Kosmetik yang melimpah ruah merk dan variannya adalah jadi dewa penolong.
Jelek atau cantik dan tampan itu relatif...
Toh kita ga bisa mendefinisikan, sempurna itu apa?
Siapakah yang sempurna?
Buat apa menjadi munafik dengan menjadi orang lain atau mirip orang lain agar kita tampak sempurna, namun kita menipu diri sendiri, bahwa itu bukan kita!
Apakah sempurna itu langsing, berkulit putih, tinggi, cantik tanpa cela?
Apakah sempurna itu tampan, tinggi, gagah, six pack, atletis, dan klimis?
Tidak juga bukan?
Coba deh kita bayangkan ketika 40 tahun mendatang apakah itu masih sempurna seperti sekarang?
Apakah waktu tak kan mengambil kemudaan yang sementara ini?

So...
Dimana Letak Cantik, Jelek, dan kesempurnaan itu?
Penerimaan diri apa adanya mungkin lebih baik...
Jawabannya mungkin ada dihati kita masing,
ga usah sirik dengan kelebihan orang lain...
ga usah juga menjadi orang lain agar terlihat lebih menarik.
apa adanya yang ada apanya mungkin jauh lebih baik.

Apapun itu,
Aku gendut... fakta kok, kenapa mesti diingkari!
Pengen langsing, kadang... minder dengan kebesaran anugerah Tuhan ini?
Tapi buat apa jadi langsing kalo cuman buat memenuhi ambisi seseorang agar dibilang cantik, dan dia tetap setia didekat kita...
Jika ada laki-laki yang berkata “Aku tambah cinta deh sama kamu, karena kamu sekarang cantik banget kalo langsing gini...”
Cepat lari, tinggalkan dia...
Aku emang hitam, tidak putih, dan tidak molek
Jika seorang laki-laki berkata “Coba kamu lulur, spa, biar agak putih, kamu dulu cantik waktu masih putih...”
Cepat pergi dari dia...
Karena dia tak tulus..
Dia hanya memuja tubuhmu,
Dia hanya melihat fisikmu, bukan hatimu.
Dia hanya ingin tubuhmu, tapi tak mengerti cinta itu apa.
Mencintai itu dari hati.

Lalu???
Yah... syukurin aja apa yang ada.
Toh apapun keadaanmu sekarang, jangan berkecil hati.
Kamu harus bersyukur, kamu punya dua pasang mata yang sehat dan awas.
Kamu punya tangan yang sanggup berkarya dan memberi.
Mulut yang bisa menjadi berkat dengan berkata yang menyejukkan dan senyum yang paling manis.
Telinga yang tak tuli, dan jangan ditulikan dengan mendengarkan diri sendiri tapi juga harus membuka telinga dan hati untuk orang lain.
Semua yang ada padamu harus disyukuri, terserah orang mau bilang apa...
Yang penting ingat... KITA TERLAHIR ISTIMEWA!!!

Kamis, Juni 02, 2011

Pangeran dan sitiran kisah cinta klasik Wanita Pengelana

Cyrano De Bergerac
Sebuah kisah cinta teatrikal lampau, tentang 2 orang yang mencintai seorang wanita yaitu Roxanne, dan Roxanne masih terhitung sebagai sepupu Cryano.

Cyrano adalah pria berhidung besar yang rendah diri, yang membantu seorang pemuda, Christian, untuk memenangkan cintanya dengan menulis surat untuknya. Wanita yang dimaksud malah jatuh cinta sama penulis puitis dan cerdas ini, cewek ini dengan sangat percaya diri dan percaya pada bayangan (Cyrano) bakal menjadi pemuda tampan.

Begitu pula kisah cintaku padamu,
Sang Pangeran...
Aku sangat mencintaimu, namun karena wajahku buruk
Dan aku tak memiliki kualitas dan apa yang kau sebut sebagai “wanita idaman”
Maka aku hanya mampu memendam dalam hati.
Cintaku utuh dalam hati,
Namun mungkin jika kau memandang dalam sudut mataku,
Aku tak mampu berdusta.

Meski kau sekarang tak mau mempedulikan aku,
Aku ingkari keberadaanku,
Kau musuhi aku dan enggan untuk mengenangku dan melihatku,
Aku tetap menyimpanmu sebagai sesuatu yang indah dalam hidupku.
Walaupun itu hanya selama 30 malam...

Ketika aku terbangun dan memulai hariku yang berat tiap hari,
Aku menjadi sangat besemangat, ketika mengingat senyummu.
Senyummu selalu menjadi obat yang manjur untuk pagiku.

Sedih rasanya ketika tahu bahwa kau mengumumkan bahwa telah memilih dan memiliki calon pendamping yang terpilih.
Walau kadang aku membenci pilihanmu,
Membenci dan sangat ingin melupakanmu,
Namun jauh dalam-sangat dalam disana aku masih selalu berharap
Mukjijat itu bisa terjadi.
Bayanganku bukan sekedar bayangan, bolehkah aku untuk berharap?
Bahwa satu hari nanti aku yang akan selalu disampingmu untuk selamanya.
Salahkan aku jika punya harapan itu?

Kenapa semua menjadi seperti kisah melodrama yang tak berujung?
Aku hanya ingin bahagia dengan cintaku, kenapa rasanya sulit...
Apakah aku harus seperti cyrano terus menerus menyembunyikan mukaku,
Mengagumimu dalam bait-bait puisi dan tulisan indah yang tak tersampaikan?
Dan tersampaikan namun aku harus menjadi orang lain?
Melihatmu berusaha mengejar cintamu,
Roxanne-Roxanne yang lain, yang indah

Rabu, Juni 01, 2011

KOS PAGUPON


Kos Pagupon
(cantik tapi abnormal)


Tepatnya 4 tahun telah berlalu...
Dan kos ini ga pernah berubah... secara fisik! Kos tetep bocor lalo musim ujan, tetep suka jegleg kalo nyalain magic jar, bareng sama nyalain tv dan laptop serta gosok dan sanyo dirumah Ibu Kos, Kos juga tetep dengan WC yang tiap pagi ada “ranjaunya”, dan Ibu juga masih hobi matiin saluran air walaupun sekarang yang tinggal hanya aku. Namun buat aku semua berubah sejak 2 tahun lalu. Coz aku menjadi penghuni terakhir. Kesepian jelas. Apalagi PLN Semarang hobi banget matiin lampu tanpa konfirmasi, dan ga jarang seharian mati. Menyebalkan!
Semua serasa sendiri, ga akan ada lagi dugem gila-gilaan dan ngakak gila bersama-sama dengan suara fals dimalam hari sampai bikin Mbak Erin teriak histeris dari rumah sebelah nyuruh diem. Ga ada lagi orang yang punya ritual aneh nonton bokep sebelum tidur sebagai pengganti membaca buku dongeng, dan hingga akhirnya ga ada yang secara langsung support dengan nganterin sidang skripsi kaya waktu Mbak Ana, Mbak Nining, Mbak Klisty, dan Mbak-mbak lainnya sidang skripsi.

Kos yang seperti kandang burung merpati karena berada dilantai dua dengan bangunan yang sangat sederhana ini tetap seperti ketika aku datang dulu pada pertengahan tahun 2006. ketika aku menginjakkan kaki disini, untuk memulai sebuah babak baru kehidupan sebagai  mahasiswi. Disinilah aku mengenal makhluk-makhluk ajaib dengan berbagai kelakuan aneh mereka dan mimpi-mimpi mereka. Dan mewarnai hari-hariku cos mereka adalah keluarga kedua selama di Semarang. Kalo sakit ya mereka yang ngerawat, kalo lagi ga da duit mereka yang nraktir, kalo ultah ya mereka dengan ikhlas hati ngerjain sehari penuh dari bangun tidur mpe mau tidur..

Kalian semua adalah keluarga, bukan lagi orang asing yang dipaksakan untuk tinggal dalam satu atap seperti dugaanku semula ketika awal kuliah dan awal ngekos. Kalian bukan lagi orang asing, karena aku sangat amat merindukan kalian yang jenius tapi juga sangat tolol, hehehehe.... Kalian semua istimewa.

Mau tau siapakah yang pernah tinggal disini, selama aku 4 tahun ada disini???

Mbak Oe (dibaca Mbak Uk) yang tinggi langsing, dan pstttt jangan bilang sapa-sapa ya kalo pas pertama kali dateng ke Semarang tak pikir orange galak buanget haha... Ketika aku masuk kos ini statusnya udah mantan mahasiswa D3 Staterkom MIPA dan kerja di Telkomsel. Dengan logat Wonosobo super kentelnya, mbak uk paling enak diajak ngomong dewasa. Tapi kadang serem juga dan bikin jiper duluan coz orange agak jutek dan suka ngomel2 sendiri. Punya pacar namanya mas Ali. Waktu aku dateng dulu mas Ali belum lulus, masih semester akhir coz ambil s1. Dan akhirnya ga susah ditebak mereka udah nikah tahun lalu, sekarang lagi menanti kehadiran buah hati yang lagi ngendon didalam perut mbak Uk. Ni orang yang mengisnpirasi Dodo banget. Terutama dalam hal perkuliahan, coz waktu perntama kali yang nasehati buat ikutan HMJ atau jadi aktivis kampus (walau cuman bertahan 1 tahun aja), terus buat ngajuain beasiswa dan nyari part timean, juga ikutan mapres juga. Dulu pas jaman masih pacaran sama Sanju, Mbak Uk juga yang menginspirasi buat aku bertahan. Karena kisah cintanya sama mas Ali yang ga mulus, dan sama-sama ditentang ortu. Pokoe aku pengen kaya mbak Uk. Sukses dikuliah, karir, dan juga kisah cinta. Hahahahaha.... Sekarang sih udah nikah. Punya anak 1, cantik lho... Namanya Fazya.

Mbak Helen yang hercules women, anak olahraga yang bongsor dan berotot, kalo dateng naek tangga udah kedengeran... Bung...bung...bung... penampilan sih kadang feminin pake rok jeans pendek tapi kelakuan dan body tetep maskulin.  Hahahaha. Pertama kali dateng kekos liat penampakan ni orang bikin takut, udah berotot, suarane keras banget, gedhe pula, udah gitu pernah mithing si Ing mpe ga bisa apa-apa. Tapi sebetule kocak abis! Punya pacar namanya Ing alias Tuing. Panggilan mesra mereka adalah “Adiktu...adiktu...” hahahaha... setelah mbak helen lulus, mereka putus terus Ing dengan PeDe tingkat tinggi bawa cewe barunya yang masih Beyes ke kos. Booo... anak SMA gitu... tapi abis itu balikan lagi deh mereka. Dia adalah duta Pagupon dari Boja Kendal.

Mbak Endang, banyak yang bilang sih rada menyebalkan coz suka ngadu kambing antar anak kos... Tapi sebetulnya orangnya baik, walau kata Kitir matre. Sorry mbak En.. mbak En tu suka banget ngasi motivasi buat maju dan masukan-masukan dalam kuliah... Duta Pagupon Blora ini Ga punya banyak crita coz aku juga ga terlalu deket dan tau banget. Dulu pas jaman kuliah pacaran sama Kakak sepupunya kitir Mbul, namanya mas Iwang.

Nah ni ada mbak Cantik duta Pagupon dari Batang, Mbak Di... Lucu banget. Lugu, kaya anak kecil pemikirannya. Tapi jangan salah kalo udah marah beh..... syerem.... tapi habis marah dia jadi malu sendiri. Hahaha ga jelas kan??? Pst jangan bilang sapa2, suatu hari mbak Di pernah ngompol di kos. Katane dia udah berasa dikamar mandi, udah copot-copot celana eh taunya diatas kasur hahahaha... satu yang diinget dari mbak di adalah kumpulan Sempak dan Bhnya yang se tas gedhe. Awalnya tak kirain dia lagi packing mau pergi kemana gitu, eh taunya mau ambil senjata rahasia... hahahaha ada aja. Yang bikin ketawa dari mbak di adalah keluguannya yang tanpa dia sadar bisa bikin orang ketawa waktu dia ngomentarin sesuatu. Hobi abnormal yang lainnya adalah nyiumin bau ketek sendiri, kemudian dengan penuh penghayatan dan kekhusukan tingkat tinggi bilang... “kok enak ya ambune”. Hahahahaha. Mbak Di ini pinter masak, apa aja bisa. Pacaran sama Mas Siwa tapi sekarang udah nikah, setelah kurang lebih 6 tahunan pacaran. 

Bolo temanggung juga ada nih, anak pendidikan akuntansi. Namanya Mbak Ika, anak manding. Orangnya kalem, kutilang burik (kurus, tinggi, langsing, budiman dan menarik). Berbanding terbalik dengan mas Benny yang tinggi besar sekilas menyeramkan hahaha... adegan paling lucu selucu-lucunya pas mas benny tiduran dikursi merah depan tipi cz sakit. Mbak ika nyuapin mas benny sambil ngedumel intinya jadi orang susah dibilangin, dsb... dsb... mas benny nya makan sambil mukanya ditutupin handuk coz malu katanya. Ya iyalah... badan gedhe atlet judo (nek ga salah), udah sakit, disuapin sambil diomelin lagi... hahahaha lucu bikin ketawa kalo ingat. Mbak Itu suka banget manggil mas Benny bayi Gorila hahahahah

Mbak Ana yang kalo tidur suka ngeweh hahahaaaaaa.... sekarang sih udah nikah, selama aku di semarang dia yang paling cepet nikah. Orangnya baik, sabar, kalem... tapi kalo tidur beh... jurus jitunya itu lho bikin keder... iler super! Pertama kali numpang tidur-tiduran dikamar mbak anak tepat diatas bantale, widihhhhh... amit-amit banget baunya. Hahaha... ternyata ada jga ya cewe yang ngileran. Ampun mbak Ana. Mbak ana ni paling  enak ditanyain kalo dapet tugas bahasa Inggris... kalo nerangin jelas banget.

Beralih temen sekamarnya mbak ana yang Miss Pati juga, Mbak markonah alias markining, alias mbak Nining. Yang cungkring tapi sangat laki-laki. Walaupun agak egois tapi orange menyenangkan buat diajak ngobrol soal film terhot, lagu terhot, novel terpanas. Hobinya pulang kampus beli hamburger trus makan dengan lahapnya sambil jongkok dikursi depan tivi. Plih des... dia ga pernah duduk dengan bener dikursi panjang kosan, tiap hari entah makan ato nonto tipi pasti nangkring kaya orang mau boker dikali. Ya ampun... Baju andalannya celana jins yang tinggal separoh coz tadine celana panjang trus dipotong tinggal ½ aja. Setengahnya pasti langsung jadi keset kos. Sama kaos warna biru dan putih yang super gombrong.

Mbak Klistong Maritong anak Pati Again... dulu tak pikir kosa pagupon ini kumpulan orang-orang pati yang migrasi ke Semarang. Hahaha... ini orang paling lama tinggal bareng aku, sampe akhirnya lulus dan wisuda. Banyak banget tingkah abnormal yang dilakuin makhluk kecil satu ini. Badannya doang kecil, tapi otak mesumnya mbehhh se-mammot. Hobinya ngoleksi film pilus alias pieces of lust alias bokep. Hohoho... terus tingkah gebleknya yang lain demen banget blind love tapi beneran buta. Suatu hari pernah kena damprat (ya sebetulnya ga didamprat juga) sama bojone Andre ato sapalah itu. Yang kenalaan lewat chating. Yang katanya lajang. Eh taunya udah beranak pinak. Hahaha... terus juga jatuh cinta mati banget sama seorang cowo yang penampakannya aja ga tau, sampe patah ati segala lho. Tiap malem jam 12 telephone2an sama ni brondong. Namanya sapa ya? Lupa nih tapi mbak Klistong demen banget manggil Santul... bahkan udah ngayal tingkat tinggi bakal merried n kalo punya anak dikasi nama TISA Harahap. Ya ga papa asal jangan Tisa GAGAP aja ntar saingan ma aziz gagap. Hahahahahaha....

Kitir Mbul namanya sih Ayu (Tri Rahayu) tapi gara-gara troubel banget kalo ngomong R, susah banget ngomong  R yang ada ditengah kata jadi dipanggil TIR bukan TRI. Hahaha... paling kaya anak kecil. Paling sering uga bawa jajanan kalo abis pulang dari Demak. Paling sering bawa buah-buahan. Nih orang paling sering sakit. Dulu pernah bikin heboh se-kos. Gara-gara ngajak maen ke Johar (waktu itu masih semester 1 belum punya SIM dan bawa motor). Maennya seharian mana naek angkot. Pulang-pulang dia langsung mimisan ga brenti-brenti. Pada bingungkan. Mana disini ga ada yang nanem sirih. (kenapa ya waktu ga di tetesin sabun daerah tittttttttt sabun sirih aja.  Kan sama-sama daun sirihnya. Malah sapa tau lubang idungnya langsung keset dan rapet hahahahahaha). Ni orang kalo tidur kebiasaan bunyi kletuk-kletuk kaya orang ngunyah.

Mbak Nopek (novi). Yang badannya paling subur. Orange sebetule baik banget. Tapi terlalu banyak troubel dengan anak-anak. Ga tau deh alesane kenapa. Tapi akhirnya pindah dari kos setelah endang kehilangan HaPe. Coz tuduhan mengarah ke sini semua. Tapi benerannya ga tau deh.

Endang, ni pegawe toko karunia. Dulu sekamar sama aku.aku sekamar sama Endang cuman 1 semester. Setelah HP 6600 nya ilang dia langsung pindah dan keluar dari toko. Ni orang rada gokil. Kalo marah semua dibantingin. Ga peduli tu barang punya siapa.  Kalo makan malem busyet deh menunya double. Kaya menu kuli hahahaha... paling males banget adalah sesi pagi hari waktu endang masih ada. Tiap ari Erin bakalan tereak-tereak dari rumahnya tiap jam 6 pagi kaya alarm rutin gitu deh. ENDANGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGg.... eh udah gitu endange ga buruan bangun. Masih aja enak tidur. Hahahaha... tobat banget deh pokoknya.
New commmer kos pagupon adalah Mbak Wiji lestari alam indah dan Erike yusnita sari. Temennya mbak klistong. Awalnya cuman maen-maen aja, eh kemudian ngekos. Dua orang subur yang konyol ini menghuni kamar depan bekasnya mbak ana sama mbak nining. Hobinya antik banget.  Ngincer toket masing-masing buat diremes. Hahaha tiap sore pada incer-inceran toket terus bandingin toket sapa yang paling gedhe. Hahaha permainan porno. Mbak wiji punya kebiasaan aneh. Yang kaya mantra yang tiap pagi dilakuin. Subuh-subuh udah telp2an sama ga jelas sapa tu... dengan suara mendesah kaya film PILUs (Peaces of Lust) hahahaha.... terus sarapan 5 rasa. Mulai dari makan mie instan, terus gadoin susu sache, terus ngemil kripik, terus apaan lagi ga tau deh. (sableng kan). Dibilang anak kos sini ga ada yang beres sih.
Nek mbak keke sih pendiem banget. Ga banyak omong, kalem banget, tapi pinter dandan!
PSt... rahasia umum ya! Nama Wiji Lestari Alam Indah ini beneran lho, asli suer deh berani pacaran sama Jung Yong Hwa atau Kim Hyun Joong! (Hehehehehe...mupeng ;-b) Ceritanya kan Bapak sama Mboknya mbak Wiji lama ga punya anak, tiap punya anak meninggal, terus lahirlah miss Sawiji ini, dan karena sakit-sakitan melulu ato gimana gitu akhirnya namanya yang awalnya cuman Wiji Lestari ditambah jadi Wiji Lestari Alam Indah (udah kaya real estate!) Pisssss mbak... Ampun!

Kemudian semuanya pada pergi meninggalkan aku sendiri. Tahun 2008 akhir. Awal tahun 2009 dapet anak kos baru. Anak foto kopi. Namanya Wawang, kemudian ditambah Eka. Hampir setahun ngekos disini. Lalu akhir tahun 2009 sekitar oktober mereka keluar kerja. Lalu Asih, Anis, Soya anak foto kopian juga yang ngegantiin Wawang sama Eka.

Anak Fotokopi adalah generasi ketiga. Hehehe mereka datang saat aku sendirian. Yang pertama adalah wawang dan Eka, lalu lebaran 2009 mereka berdua keluar kerja terus digantiin Asih, Anis, lalu Soya. Tapi sejak masa kontrak gerai depan kos abis otomatis mereka pindah kos dan dikosin sama bosnya di Banaran, deket Gerai baru.

Kadang kangen banget bisa ngumpul-ngumpul kaya dulu. Kapan ya?
Semua yang dikisahkan dalam beberapa lembar tulisan fubar ini berdasarkan sudut pandang Dodo. Hehehe... Maap kalo ada yang ga bener, tapi sedikit pun ga ada maksud buat menceritakan abib yang terjadi. Semua ini sebagai sebuah memoar indah, bahwa pernah ada sebuah kos dengan beberapa penghuni yang super  aneh dan sekarang semuanya udah menentukan jalan sendiri-sendiri, mengejar apa yang mereka inginkan sendiri.

Im very miss you all.

Dan yang pasti dalam “Kos Pagupon” ini juga akan mengisahkan perjuangan panjang Dodo dalam Cinta dan juga Cita-cita. Semuanya ga lepas dari keberadaan Kos Pagupon.


Our Memories in my memory
Masing-masing orang memiliki kenangan tersendiri buat DODO. Terutama dengan hal yang berhubungan dengan komputer.
Kalo ada lagunya Opick dan Amanda yang Bunda (tau judulnya apa, tapi sangat menyentuh itu) aku inget ma Mbak Ana waktu dulu mbak ana lagi nyusun skripsi, yang diputer di winamp selalu lagu ini. Terus suatu malem setelah dikos hanya tinggal 6 orang (mbak Di, Mb. Klis, Mb.Keke, Mb. Wg, kitir juga) mb.klisti nangis2 dengerin lagu ni. Menyedihkan. Sementara winamp mengumandangkan lagu ni terus layar monitor menunjukkan skripsi dia, dia nangis yang awalnya cuman kaya orang pilek, ujug-ujug membahana dengan falsnya.

Terus lagunya mbak Oe, aku ga tau sukanya lagu apaan. Tapi tiap denger lagu lawas lagu barat gitu aku inget sama Mbak Oe sama mas ali. Coz dulu aku minta sefolder lagu romantis tahun jadul undefinitelly dari laptop mbak  Oe. Pertama kali aku liat laptop (maklumlah dari udik, di Temanggung masih jarang banget orang punya lappy waktu tahun 2006 itu). Ya punyae mas Ali. Terus pertama kali nonton film dikosan dengan laptop mungil yang dikeroyok manusia kaplak-kaplak ya pake laptopnya mas ali. Nek ga salah film BF (Batman Forever gitu). Tapi kembali lagi dasar udik. Lampu ruang tamu kos sengaja dimatiin biar serasa bioskop. Eh aku malah ngorok dengan suksesnya dikasur depan tipi. Hahahaha... sampe filmnya selesai lagi.

Adalagi waktu itu lagi boomingnya film “HEART”nya Nirina, waktu itu nonton rame-rame juga dikamarnya mbak Di, di Kompy-nya mbak Di juga. Lagi-lagi deh... yang lain pada nangis-nangis bombay aku malah tidur dengan pules sampe semua orang udah pada bubar. Udah gitu bangun-bangun ternyata selama hampir 1 jam aku ngorok dengan noranknya diantara orang-orang yang menikmati nonton film PAYAH. Terus lagi nonton Ayat-ayat cinta aku juga ketiduran. Aduh payah banget deh pokoknya.
Nonton film yang ga ketiduran cuman pas dikamare mbak Klisty waktu itu nonton filmnya 4 cowo aneh dan 1 cewe tengil yups GET MERRIED, terus nonton filmya Tukul yang sama Tora dan Wulan Guritno itu Otomatis Romantis terus juga film BOKEP. Hahahahaha... waktu itu nonton film bokep dengan deg-deg-degan... muka tak tutup tangan tapi kadang penasaran nyuri-nyuri juga ngintip hahahahaha...
Terus masalah game nih...
Kalo mbak Di, mbak Oe, paling maniak sama Bou-bou game bola berdecit yang warnanya manis banget kaya permen sungguhan gitu bentuknya. Terus anak-anak lain paling ketagihan maen poke-Poke. Kalo mba Klisti maenannya Zuma. Hehehe....

Mbak Ana, mbak Nining, Mbak Endang dan hampir seluruh anak kos pada saat Dodo dateng lagi pada demam Poke-poke. Mbak Nining dengan gayanya yang aneh bukannya duduk manis tapi nangkring dengan khusyuk kaya diatas jamban diatas kursi plastik, ngegame Poke-poke sambil berisik “Endi meneh...Endi meneh...”. Kalo Mbak Ana lain lagi gamenya, ga jelas namanya apaan tapi kucing VS Anjing yang lempar-lemparan kaleng trus kalo kena langsung benjol kepalanya. Dan itu kucing sebelum nglempar kaleng atau tulang sempet ketawa jahat banget dan sangat mencurigakan sekali.

Terus mbak Keke ni, rada sehati sama aku sama-sama penggemar korean movie, k-drama n k-music. Jadi sering banget waktu dengerin lagu korea aku juga ikut menikmatin malah kadang minta juga. Hahahaha...

Tolong... Rambutan tetangga bikin kita diare!
Alkisah, tiga tahun lalu dibelakang kamar mandi kosan ada pohon rambutan yang gedhe banget. Kalo pas musim rambutan, berbuah dengan banyaknya.
Karena paling dikit kita-kita make kamar mandi 2x sehari, lama-lama timbul niat kriminal juga. Buat memetik “hasil kebun” gitu. Dengan dalil bahwa daun pohon rambutan kan kadang mengotori area kamar mandi, selain itu dahannya yang rimbun juga melewati tembok batas wilayah sehingga artinya dahan yang menjuntai ke area anak kos pagupon jadi kita kan boleh juga memetik hasil kebunnya ( mahasiswi berotak kriminal).

Dan akhirnya tiap antri mandi, nek ga mbak Markonah, Mbak Ana, ato Mbak Klisty, bahkan kadang mbak Uk juga pernah ngikut, ngantri mandi dengan membawa besek tempat nasi. Apalagi kalo ga mau memetik “hasil kebun”. Lalu dengan tingkat ke-PeDe-an segedhe gajah bengkak, naik keatas bawa rambutan sebesek (dan mending kalo udah merah-merah kadang juga masih ada yang ijo kekuningan juga ikut disikat) dengan ngakak-ngakak puas tereak “Hoe... ini hasil kebun kita lho!” Sungguh abnormal! Dan sambil menikmati hasil jarahan, membicarakan strategi buat besok hari, nyolong lagi! “Besok kita panen yang disebelah x@kasak-kusuk#x%x*x (lokasi dirahasiakan! Karena kalo bocor akan menimbulkan bahaya besar>), nek besok kayae udah merah-merah deh!”
Ditimpalin lagi,
“He’eh.... tapi sing pohon yang sebelahe lagi, tapi rada tinggi sih, ada yang lebih merah lagi. Besok nyari galah yang lebih panjang lagi! Ati-ati semutnya banyak banget lho!”
“nyam...nyam... lumayan nih, walaupun masih kuning keijoan tapi udah rada manis!”
Bahkan adalagi yang lebih abnormal bersyukur diatas dosa,
“kos kita enak banget ya, strategis lho, Bawah Minimarket, Depan internetan, terus salon juga ada, belakang dekat kamar mandi ada kebun pribadi, nyam...nyam...”

Nah pada suatu hari, seperti biasa. Prosesi nyolong rambutan tetangga dilaksanakan. Aku juga iku! Catat baik-baik. Nyolongnya ga tanggung-tanggung. Hampir semuanya merah! Karena kita nyolong dengan profesional maka hasil yang diperoleh lebih dari biasanya kita dapat 2 besek hahahaha...

Terus maghribnya kita pesta hasil colongan, tapi kemudian? Seperti sebuah cerita anak SD. Yang biasanya ga pernah ada masalah dengan makan hasil colongan, tiba-tiba semua anak kos pada Mencret-mencret. Mbak ana sampai pucet dan lemes. Dari jam 7an sampai besok pagi hari, giliran aja naek turun ke WC buat setor. Hwahahahahahaaha.....

Tapi ternyata kejadian mencret masal ini cuman bikin insap 1 mingguan thok! Setelah itu semuanya kembali lagi. Tangan-tangan gatel mulai beraksi lagi.
Tapi sekarang kalo nyolong udah ga banyak, cuman dinikmatin ditempat sambil nunggu giliran mandi. Dengan cara memetik seperlunya aja, terus hasil colongan dinikmatin sambil jongkok didepan kamar mandi. Hahahahaha... Abnormal banget!

Alarm pagi hari....
Ketika Endang molor ga bangun-bangun!

Endang adalah pegawai Toko Karunia sama pembokatnya Ibu kos. Tapi ga mau tidur dirumah Ibu. Katane ga bebas, trus dia tidur di kosan. Ada satu hal yang menarik tiap pagi, Endang susah banget bangun pagi-pagi. Pas pertama kali dateng di kos, rada shock, jam 5.30 mpe jam 6 pagi ada suara tarzan. Tapi bukan teriak O’UWOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO..... Tapi ENDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANGGGGGGGGG...... kenceng banget. Dan yang lebih ajaib adalah si Endang ga bangun-bangun juga. O.M.G! Mungkin teriakan barbar tarzan cantik ini dikirain lagu nina bobo ya sama Endang?
Dan kejadian ini berulang tiap hari. Sehingga sebetulnya anak-anak ga perlu masang alarm di HaPe aja udah bisa bangun pagi gara-gara teriakan Ibu kos, kalo ga Mbak Erin ato anak-anak Ibu kos yang super duper kenceng.
Trus pernah juga mungkin saking jengkelnya, sampe mbak Erin gedhor pintu kos jam 6an gitu, otomatis anak-anak masih pada molor-molor ga cantik gitu, cuman buat bangunin si Enduang!
Ada lagi yang patut dikenang dari manusia satu ini, yaitu makannya yang porsi kuli. Tau sendirilah dengan bobot setara dengan anak gajah, secara hukum makan memakan, harusnya lebih banyak Dodo kemana-mana kalo makan dari pada Endang yang kecil dan bantat! Tapi Hukum ini ternyata ga berlaku lho! Porsi makan malam wajib Endang adalah 2 porsi nasi goreng spesial dengan sekantong es teh, atau 2 porsi penyetan bebek  atau ayam tergantung sikon dan mood. Trus yang lebih gokilun lagi, sebuah misteri “RAIBNYA SENDOK-SENDOK KOS PAGUPON”. Ternyata tu sendok ga ilang dengan sendirinya, hipotesis awal adalah digondol werog-werog liar, hipotesis keduanya karena ada kekuatan magis yang membuat sendok-sendok itu ilang dengan sukses dari hari kehari sampai tinggal beberapa biji, atau hipotesis ketiganya adalah ada yang hobi ngemilin sendok untuk menambah zat besi dalam tubuh. Dan eng...ing...eng... Ternyata semua ulah si Endang. Habis makan malem tu sendok dimasukin dalam bekas bungkus makanan trus masukin lagi keplastik kresek dan keesokan harinya dibuang dengan sempurna ketempat sampah. Dan terjadi setiap hari lho! Kecuali Endang lagi puasa ga makan malem. Ada-ada ajakah?

Dan makluk bernama Endang ini, akhirnya meninggalkan Karu-karu karena kasus yang ga enak. Alkisah setelah kerja banting tulang akhirnya Endang bisa beli HaPE baru seharga 1,6 jeti yaitu nokia 6600 (tahun 2006). Trus waktu itu ditinggal dikamar kos, dan kamar Endang dibobol orang, hape barunya raib tak berbekas lagi. Dan tu pencolong tak meninggalkan sedikitpun ucapan terimakasih atau sedikit sambutan penghiburan buat Endang. Akhirnya Endang yang merana, keluar dari kerjaan dan kosan.

Tragedi ULTAH Dodo
(dan tidak mau lagi...)

Udah jadi sebuah ritual kalo ultah pasti ada perploncoan yang biadab di kosan. Disiksa mulai dari melek sampai mau merem. Sebagai seorang anak baru yang memiliki taraf keisengan 95% dengan derajat alpha hanya 5% yang berlaku kalo lagi ga sehat dan ga mood banget. Sudah selayaknya aku ikut dalam pertempuran ngerjain manusia kurang beruntung yang lagi ultah, hehehehe... Dan ide jahatku selalu dipakai lho!

Pas Januari terdapat tiga ekor Makhluk yang berulang tahun, dan menjadi bahan “pesta” anak-anak kos. Yang pertama mbak Klisty tanggal 5 Januari, disusul Mbak Ana 11 Januari and then Aku 12 Januari.

Surup-Surup Tanggal 5 Januari, ngerjain Mbak Klisty yang ultah. So pasti ga ketinggalan. Ikut ngguyur pake ramuan ga jelas dan jijay abis. Campuran ampas kopi, detergen bekas rendeman semalem, aer sisan indomie sama kuah sisa mi ayam, ditambah berbagai air lain yang udah kaya air comberan. Dengan penuh perasaan disiramkan pada si penanggung derita karena ultah. Hehehehe....
Ada kejadian bego pas ritual siram menyiram ini. Dengan sangat bergirang hati Dodo berhasil mengguyur Mbak Klisty dankabur ngacir kekamar, kalo ga kabur dengan langkah 1000 tanggung sendiri akibatnya. Sebuah pelukan sangat “beradab” dari badan kecil yang basah dan dekil nemplok dibadanmu. Hahahaha Walhasil dengan senyum penuh kemenangan aku berhasil ngumpet. TAPi sungguh pintu kamar yang ga bersahabat, pas mau keluar kamar pintu ga bisa dibuka. Tadi waktu nutup terlalu penuh napsu jadi pintunya “tonggos” kebablasen. Dikirain anak-anak aku ngajak bercanda, malah anak-anak ketawa ngakak dan maen ci..luk...bwa... sampai kemringet aku narik-narik pintu. Sampai titik keringat penghabisan akhirnya nyerah dan teriak minta tolong. Akhirnya anak-anak barungeh kalo tu pintu hank. Hahahaha (ketololan tahap pertama).

Ritual ngerjain yang sangat kejem belum berakhir. Waktu ni anak yan glagi hepi ultah mandi, didepan pintu kamar mandi udah siap-siap banyak manusia berotak ajegileeee dengan berbagai amunisi berupa sisa air ramuan, tepung, telur, kecap, dll. Habis mandi, BYURRRRRRRRRRR... kena lagi. Hahahaha... Terus setelah selesai mandi penyiksaan belum kelar. O.M.G! Hahahah Menyenangkan sekaleeee
Ultah mbak ana ga seru coz mbak ana lagi sakit, jadi ga diapa-apain.

Tibalah ultah pertama Dodo dengan status mahasiswi dan anak kos. Kayanya udah pada dendam kesumat ya? Dari bangun tidur udah pada ngincer. Bangun tidur emang sengaja ga langsung keluar kamar. Ngendon lama banget. Mencoba mencari kesibukan dalam kamar, menunda boker dan menahan pipis seperti mencoba berpuasa. Tapi akhirnya ga betah juga. Setelah clingak-clinguk kaya maling, dan dirasa aman. Dengan tingkat PeDe segedhe merapi, keluar lah dari kamar. 3 langkah pertama aman. Tapi ditambah beberapa langkah lagi, tidak ujug-ujug manusia-manusia penuh iler bertampang jail itu mulai bermunculan.... TIDAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK....

Sebelum mereka menyerbu, selamet...selamet... berhasil masuk kamar dengan suksesnya. TAPi niat balas ngerjain ga ilang juga walaupun yang punya hajat ultah udah ngumpet dengan selamat dikamar. Dari atas sekat kamar mendaratlah dengan mulus berbagai macam bubuk putih,mulai dari bedak bayi yang wangi, air minum, tepung bumbu sache.  Sampe kena kasur segala. Sial banget kan! Terpaksa deh untuk menyelamatkan kamar dari amuk masa, menyerahkan diri dengan tidak iklas untuk disiram air ramuan.
Ritual pagi bertambah. Ngepel kamar sama ruang tamu, belum kelar ngepel masih berpose ala Inem pelayan ga seksi, Mbak Endang dengan teganya melengang dan nyiram air ramuan. GRRRRRRRR.... Nyuci spree, kaos bantal dan guling, jemur kasur dan bantal yang kena aer, mandi sama nyuci baju yang bau banget. Penyiksaan belum berakhir. Habis mandi baru aja keluar kamar mandi kena guyur lagi. Mana air mati lagi. Oh... No...

Seharian cuapek minta ampun... dikerjain dari bangun tidur sampai mau tidur.

Ultah tahun ke dua juga masih sama, dikerjain abis dengan air ramuan dari bangun tidur sampe mau tidur.

Ultah tahun ke tiga dan ke empat mulai sendiri. Coz mulai ditinggal orang-orang pindah. Menyedihkan. Dan walaupun saat ultah menjadi hari paling menderita sedunia, tapi ternyata aku merindukan itu semua. Saat dikerjain dan ngerjain. Ngerjain pas ultah bukan sebagai bentuk perploncoan biadab tapi sebuah perhatian, coz pernah ada yang ultah tapi ga dikerjain karena anak-anak ilfil banget sama ni orang.


Hape Ku Raib di Gondol WEROG Di Simpang Lima
Sebagai anak baru, dan sekaligus pendatang di Semarang. Kata Simpang lima adalah kata yang wah... dan sangat menggiurkan. Melihat Mall, melihat Sunday morning pasar tiban simpang lima, pasar johar dan lain-lain.

Pagi itu... seperti pagi pada hari minggu yang lain. Tapi ada hal istimewa yang akan terjadi, tawaran dan rencana hang out bersama Wardah ke sunmor simpang lima. Wuah.... Lapangan simpang lima jadi kaya lautan manusia, dan berbagai dagangan. Mulai dari baju, sampai aksesoris, semua ada dan kumplit...plit ...plit...

Awal ngekos aku pake hape yang kembaran sama punya Mbak Di, Nokia 3350. Waktu itu hape kaya gitu masih lumayan keren. Terus karena takut kenapa-kenapa tak jual dan belilah hape idaman dengan merk siemens tipe A52. Belum sempet menikmati sampai puas, waktu ke sunmor simpang sama Wardah ini dicolong tangan gatel penuh dosa.

Ceritanya aku lagi nawar-nawar uang koin china yang bolong tengahnya yang warnanya kuning tembaga itu. Akhirnya bisa dapet juga 3 keping logam dapet 10ribu. Waktu itu aku liat HaPe coz ada SMS, setelah itu tak kantongin lagi sebelahan sama dompet. Anehnya 5 menit kemudian Hape udah berpindah tangan dengan santai, dan aku ga ngerasa sama sekali.

Hiks...Hiks sedih banget deh rasanya, mana tu Hape berharga banget. Dulu waktu dapet itu dibela-belain ga ikut ke Bali buat bisa punya HaPe, terus bisa punya HaPe raib dicolong. Hapenya bentuknya lucu kaya Ndas Lele. Mana chasingnya baru dibeliin. Huh...
Nasib.

Setelah itu langsung cabut naik keatas, dan pulang ke Temanggung. Lapor sama komandan kalo Hape udah dicolong orang. Dan baru bisa beli sendiri lagi setelah menunggu 2 tahun, beli Nokia 6600 yang tahun 2009 udah termasuk Hape jadul. TAPi tetap seneng.

BELANJA LEBARAN
2 September 10
Masih berkutat dengan pendaftaran wisuda yang telat dan kampus serta penyembuhan sakit hati.

Tapi hari ini lumayan seneng coz bisa melakukan banyak hal walaupun hasilnya ga tau deh apakah bermanfaat ataukah hanya sekedarnya saja buat banyak orang.
Aktifitas dimulai dari pagi bangun tidur terus mandi nyuci etc. Pagi-pagi udah dapet sms Nuning yang confirm minta tolong buat nganterin ke Pasca Sarjana nemuin Pak Joko, buat sidangnya dia tanggal 7 besok. Terus balik ke atas, NGAMPUS ngurusin SBVT yang dari kemarin ga clear. Kayae ga ada progres ya udah pasrah aja tak tinggal di mejanya Bu Nina. Habis itu ngenet, ngabisin voucer gratisan di Nuristi. Jam 10.30 berangkat jeng-jeng shoping sama Mbak Keke n’ Bulik (Mbak Klisty). First destination, al-fath. Baru pertama kali ni selama 4 tahun bisa shoping sama Bulik n Mb.Keke. waktu jaman masih ngkos n kumplit hampir ga pernah belanja lebaran bareng anak-anak. Biasanya aku dengan setia menanti mereka di kosan. Alasan utama kenapa ga pernah shoping bareng adalah budget uang saku yang selalu nipis banget, jadi kudu mengencangkan ikat sabuk dan ikatan dompet sama napsu blanja biar ga jebol sebelum waktunya. Makanya jadi harus mikir beribu kali buat shoping. Walaupun seneng banget main ke CL, simpang, atau java tapi jarang banget pulang dengan kantong blanjaan, paling cuman windows shoping atau sekedar muter-muter liat-liat ini itu sambil makan es krim McD.

Setelah dicoba blanja baring bulik yang emang shop acholic rasanya? LUAR BIASA! Cuapek. Kaki gempor ga keruan. Lemes banget. Dan kayanya ga lagi-lagi deh hahahaha.... yang bikin heran adalah Bulik yang awalnya puasa tenaganya nyaingin dua manusia dengan badan super subur dan (mungkin) kalo ikut lomba balita sehat langsung menang tanpa bertanding. Aku ma Keke yg ga puasa baru juga jalan setengah jam udah mulai pegel. Bulik malah dengan semangat 45 dari Robinson ngubrak-abrik bagian pakaian diputerin, ga puas lalu tancep ga menuju Matahari. Satu hal yang bikin heran adalah udah 1 tahunan lebih mungkin Bulik ga maen ke Semarang tapi kok ga lupa ya lorong-lorong dari Robinson ke Matahari? Padahal aku yang dapat dikatakan secara rutin main ke CL tiap 2 mingguan aja kadang suka “takjub” dan sering berkata “kayane aku nyasar ki”. Di matahari.
Kurang lebih satu jam mengobrak abrik bagian spatu n sandal. Nyoba ini itu, pindah dari satu merk ke merk yang lain, juga masih dengan sumringah dan semangat kaya kebo.
Kakiku udah keras banget, mungkin kalo ada maling digebuk pake kakiku bakal langsung klenger kali. Hahahahaha (n_n)a’

Setelah bolak balik nyoba n ngobrak abrik stok, dapet juga satu pasang sandal. Hufh lega satu misi udah.

Misi dilanjutkan ke usaha menghancurkan tatanan display persediaan jeans dan baju. Mbak Keke yang tenang namun menghanyutkan udah berhasil dapet banyak barang dalam waktu sesingkat-singkatnya, udah dapet baju, jilbab, sendal, baju tidur, tas, dompet, dan entah apalagi. Sementara bulik masih dengan semangat kebonya ngobrak abrik semua sudut matahari. Hahahahahaha

Mengesankan. Akhirnya dapet juga pengalaman belanja bareng anak kos.

DULU

Kalo mau lebaran biasanya anak-anak kos pada bedol kos berangkat bermasyarakat buat belanja semua hal baru yang menunjang lebaran. Berangkat ngangkot dari kos jam 8-9an terus pulang jam 7 malem dengan belanjaan ditangan kanan kiri. Ritual selanjutnya adalah menggelar semua hasil buruan di ruangan depan tivi sambil ngobrol penuh napsu,
“wah... kok kayane yang tadi tu tho lebih bagus deh”
“kandani o’k!”
“tapi ya ra popo wis kadung, ni juga bagus kok”
Atau itung-itungan utang piutang.
Ada yang tergeletak tak berdaya di depan tivi juga, dengan kantong belanjaan tersebar dimana-mana. Pokoknya super duper heboh.

Tapi tiap belanja pra lebaran yang paling heboh shoping adalah Bulik. Dulu pernah beli-beli perabot rumah tangga segala, ada gelas tinggi, toples, mangkok, disamping kostum lebaran. Dan saat mudik ke kampung, bisa ditebak Bulik yangp paling hot. Bingung packing, coz takut barang bawaannya takut pada pecah.Hehehehe.

Kalo Mbak Uk, cenderung adem ayem aja sih seingatku. GA pernah ikut heboh belanja sampe hot juga. Kalo Mbak Di belanja kadang sama mas Siwa berdua doang, kadang juga rame-rame sama anak-anak. Tapi juga ga hot banget belanjanya. Lebih sering mbak Di kalo belanja seneng sama barangnya sapa, terus kembaran tapi beda warna.
Kenangan-kenangan kecil kaya gini yang kadang bikin kangen abis.

IBU VS ANAK KOS = AIR
Semua anak kos pagupon akan bilang hal paling mengesankan dan menyebalkan di kos Pagupon adalah AIR.
Ga tau kenapa Ibu kos punya hobi yang aneh banget, yaitu matiin saluran air kekamar mandi kos. Kaya udah jadwal abis jam 6 air akan mati alirannya, dan harus nyolong-nyolong ndelesep-ndelesep ngidupin kran air so bisa ngalir lagi. Jadwal air mati itu Pagi setelah jam 6, terus dinyalain sama salah satu anak kos, mati lagi satu jam kemudian karena Air di tandon abis. Idup lagi jam-jam 10an, terus dimatiin lagi, diidupin lagi, mati lagi karena tandon abis jam 3an baru ada air ngalir lagi, dan anak-anak udah gusur banget ngapling mandi dan nyuci.

Kos Pagupon mendidik anda untuk menjadi calon pemanjat pager tetangga dan mencuri kesempatan serta melatih strategi agar ga ketahuan Ibu kos ketika ngidupin aer.
LANGKAH YANG DITEMPUH DALAM PERTEMPURAN MENGHIDUPAN KRAN AIR,
1.       Misi biasanya dilakukan oleh beberapa orang anak kos, satu atau dua berjaga-jaga sambil berpura-pura ngobrol atau mengawasi pohon rambutan tetangga, kersen, dan memasang muka mupeng.
2.       Si pelaku pendlesepan akan memanjat pagar yang setinggi pinggang, lalu berjalan agak cepat dan kemudian nemplok-nemplok di sela-sela antara tembok kamar mandi kosan dan kos sebelah yang lebarnya hanya 25 cm –an. Dan dengan kehati-hatian tingkat tinggi, agar celana ga kecantol paku atau menimbulkan suara brisik yang ga diinginkan.
3.       Putar kran 90 derajat ke kiri, dan segeralah keluar dari celah penuh derita itu. HEHEHEHE.... sebelum Ibu kos tau.
4.       Misi selesai, tinggal tunggu bak penuh dan mandi lah sepuasmu menurut antrian.
Mungkin udah sering banget kucing-kucingan sama Ibu, jadi udah ga ada rasa was-was kaya waktu pertama melakukan. Pengalaman pertama melakukan misi kecantol sampai kemringet ga bisa keluar aku.

Pernah juga waktu nyaris lompat pager tiba-tiba dari arah rumah Budhe Dewi munculah Ibu, tengsin berat rasanya. Kayae Ibu juga udah tau kebiasaanku nyalain aer tanpa permisi itu. Waktu ibu nanya “Gek opo Da?” dengan salting dan berusaha pasang muka alim bilang “Niki nembe ningali sambungan pralon wong wingi ceprol, njuk toyane mboten ngalir”. Bego banget jawabannya.

Terus pernah juga beberapa hari langka air karena sumur mengering, sampe-sampe mandi harus beli galon, jadi sekali mandi sama nyuci beli dua galon aer. Hufh... ada-ada ajakan. Tapi sebetulnya waktu mandi adalah waktu yang paling ngangeni banget lho! Dulu waktu masih berduabelas, aku sering banget berusaha bangun sepagi mungkin dan mandi sepagi mungkin, kalo sore juga antri ngapling mandi setelah Mbak Di atau Kitir yang biasanya mandi paling awal.


Ini ditulis udah lama, saat akhir-akhir mau pindahan dari kosan pagupon tercinta...