Aku meh ngendiko sesuatu ya...

Foto saya
Semarang, Jateng, Indonesia
"sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna. Jika aku boleh berandai-andai maka aku ingin hidupku seperti sebatang lilin, yang kecil, namun sangat dahsyat. Mampu memberi dengan sepenuh diri, walaupun konsekuensinya adalah habis tak bersisa."

Sabtu, Juli 04, 2009

Patung Lara Blanya


Dalam angan waktu kecilku

Bila aku dewasa nanti

Bila aku menemukan pasangan jiwaku

Aku ingin seperti patung lara blanya

Selalu duduk berdampingan dengan damai

Harmonis

Berdua tak terpisahkan

Dan mesra

Suatu saat bila aku menemukanmu

Aku ingin agar kita bisa selalu duduk berdampingan

Tanpa ada percek-cokan

Tanpa ada tangan yang melayang

Kepalan tangan yang mendarat disembarang tempat

Atau caci maki

Patung lara blanya…

Indah

Dan mistis

Seperti cinta…

Dalam 20 kali pergantian musim penghujan ini

Aku menemukan berbagai wajah cinta itu

Cinta kadang datang seperti Buto Cakil yang Methakil

Jahat, Usil menganggu…

Kadang seperti Babak Uyon-uyon

Saat punokawan masuk dalam sebuah pementasan

Begitu mengelitik, segar, lucu dan sarat ajaran

Atau kadang seperti kisah perang Mahabarata

Menegangkan, penuh konflik, gejolak dan intrik

Suatu ketika aku mencari belahan jiwaku

Aku bertualang

Mencoba menjadi sebuah pelabuhan yang baik untuk setiap kapal

Kapal yang kehabisan bahan bakar

Kapal yang sekedar mengisi perbekalan

Bahkan tongkang kecil pun boleh singgah

Namun aku tak menemukan blanya ku

Blanya yang merupakan penyeimbang

Yang mampu membuatku sempurna

Seperti yin dan yang

Tapi aku justru kecewa…

Berkali aku kecewa

Dimana blanya ku?

Jika aku seorang srikandi akan kah aku menemukan arjunaku?

Minggu, Juni 07, 2009

"Roda Kehidupan"


Dalam tata bahasa Jawa kita mengenal Jarwodosok, ini seperti singkatan yang memiliki makna mendalam (maaf kalo mendefinisikannya salah :-P)... Belum lama ini aku mencoba menjadi seorang Ali Topan sejati, berkendara naik motor jadulku jajah negari Ngayogyakarta Hadiningrat Pusering Jagad dari Semarang (n_n)P. Saat perjalanan pulang dari Jogja ke Semarang kemarin, aku memikirkan Jarwodosok ni... Roda, salah satu bagian kendaraan yang bentuknya bunder itu lho. Rodha dapat diartikan Loro Kudu Podho (Dua Harus Sama).
Sama seperti hidup ini, ada dua roda yang harus mampu berjalan imbang, bentuknya pun harus sama ga boleh roda depan kotak, roda belakang segitiga (emang ada? mokal banget si perumpamaannya! hahaha...). Roda itu harus saling beriringan, selaras. Hidup kita juga punya yaitu Roda Jasmani dan Roda Rohani. Dalam perjalanan hidupku, kadang aku ga mampu untuk menyelaraskan kedua roda ini. Kadang hatiku menjadi mudah aus, dan gampang rusak ban dalamnya. Mungkin dari luar masih terlihat mulus, baru, kinclong coz disemir, tapi bisa jadi ban dalem kita alias batin kita ancur total, penuh tambalan...
Ketika dalam hidup ini, aku sulit untuk memaafkan sesuatu, ga hanya batinku aja yang tersiksa tapi juga ragaku. Kadang tanpa kita sadari kita sering menjadi sakit, mudah drop kalo kita lagi punya beban pikiran... Sering aku mengalami ini, ketika aku tertekan oleh beban kuliah atau ujian maha gedhe yang menentukan masa depan, sering aku drop, jadi sakit dan malah ga bisa ngapa-ngapain, jangankan belajar, jalan aja kadang jadi susah. Jiwa dan Raga kita selalu terkoneksi, ga bisa berdiri terpisah-pisah. Kadang aku mengalami dalam sebuah musim kehidupan, mengatur laju roda itu sungguh sulit. Terutama Roda Rohani! Sulit banget untuk kita bila "Roda" kita tertusuk oleh sesuatu, bahkan sampai bocor, ditambal dengan kata maaf berlimpahpun kadang kita masih sukar untuk memaafkan. Saat kita mendoakan Bapa Kami, sungguh terasa mudah, bahkan diluar kepala... "...seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami..." Namun mewujudkan itu sungguh sukar. Hidup kita juga berputar seperti Roda, kadang diatas, kadang dibawah. Kita bisa aja diatas terus atau dibawah terus kalo kita diam, berhenti bergerak.
Roda akan selalu berputar, seperti hidup ini akan terus berjalan.

Berkah Dalem

Rabu, Juni 03, 2009

PUTUS CINTA? AWAL ATO AKHIR KEHIDUPAN?


Ga afdol banget kalo ga putus cinta! Putus cinta itu adalah hal yang manusiawi.... Tapi pernah ga si bagi kalian untuk menjalani suatu hubungan dengan seseorang yang bener-bener udah “klik” banget kalo dibilang udah soulmate banget, tapi ga ada ujan ga ada petir, ga ada payung juga tiba-tiba atau kata orang jawa mak bedhunduk PUTUS! Kata Afgan penyanyi imut kita yang suaranya soulfull banget menurutku, “terlalu sadis caramu…”, dan kata Olga Syahputra “hancur hancur hancur hatiku…”, atau kata D’masiv “cinta ini membunuhku…”. Dan aneka lirik syair cinta nan puitis bertema patah hati lain.

Tau ga sih, padahal kayanya dia itu udah bener-bener yang perfecto, mantap, ajib banget ma kita, dan kita udah punya khayalan tingkat tinggi buat pertahanin biar mpe “jenjang yang lebihhhhhhhhhhhhhhhh”. Apa perasaan kamu?

Hancur… rusak… parah… mungkin ga hanya itu seluruh isi kebun binatang bisa pindah dari kandang dan keluar dari kandangnya yang nyaman ke dalam mulut kamu. Aku juga pernah mengalami hal tersebut. Rasane sakit banget, beberapa bulan pertama mungkin kalo ketemu ga muna deh pasti mupeng (muka pengen) pengen balikan! Namun ga semua yang ada di benak kamu terwujud…

Marah, sedih, semua campur aduk jadi satu ga keruan mungkin gado-gado kalah compicated dengan perasaan kita. Pertanyaannya kita harus ngapain? Rasanya sepi banget, kehilangan yang sangat, dan kayanya mustahil buat kita untuk bangkit. Live must go on! Hidup ga bakal jadi hancur walaupun kita patah hati. Yah… boleh lah meratapi, boleh juga bersedih tapi jangan lama-lama.

Tips mengatasi sakit patahatis menangistis:

  1. MENANGISLAH! !!! Jatuhkan diri ke lantai, berguling-guling, berteriaklah dan pukullah lantai dengan penuh perasaan: "Masa sih akhirnya putus?" Kalau kamu nggak bisa nangis, sewa film Mr.Bean (lho…?). Jangan merasa menangis adalah cengeng, tiap orang boleh nangis sekalipun ia adalah seorang pe-sumo yang sangar.
  2. BIARKAN KESEDIHAN MELANDA. Kamu boleh berduka cita. Ini lebih baik daripada memendam perasaan. Hanya saja sebagai cewek, cobalah untuk tetap bersikap anggun. Jangan keliatan murung di hadapannya. Berakting aja, kita seneng waktu putus, ketawa-ketiwi didepan dia (tapi jangan over! Ntar dikira gila!), so… biar dia tahu kalo kamu tetep survive!
  3. HABISKAN WAKTU BERSAMA TEMAN-TEMAN. Nikmatilah bergaul dengan temen-temen. Belief it, kamu bakal ngerasa lebih tenang setelah mendengar cerita sedih yang juga dialami teman-teman kamu bahkan kamu bisa mensyukuri apa yang terjadi padamu. Ternyata apa yang terjadi padamu belum seberapa disbanding teman-teman lain.
  4. HINDARI LAWAN JENIS UNTUK SEMENTARA WAKTU. Cara ini akan melancarkan jalan kamu menuju ketenangan emosi. Jangan buru-buru cari pacar lagi, coz hanya akan membuat kamu sakit. Itu hanya akan jadi sebuah pelarian dan bukan dasar bagi sebuah hubungan yang sehat. Putus cinta sudah pasti membuat orang lebih rindu, bahkan yang semula terlihat sangat tidak menyenangkan bisa menjadi suatu yang sangat indah dan manis untuk dikenang. Tapi yang pasti putus cinta bukan akhir segalanya.
  5. MANJAKAN DIRIMU. Untuk beberapa saat menjadi seorang yang hedonis. Berburulah kesenangan yang sehat.
  6. GUNAKAN SEGALA KEKUATAN KAMU. Bangkit! Semangat! Dan yang pasti berpikirlah positif dan kedepan. Yang telah berlalu biarlah itu adalah pelajaran berharga dalam hidup kita. Tatalah hidup kamu kembali, dengan lebih berprestasi di skul atau kul, atau lebih produktif bekerja. Jangan lari kehal-hal yang negative, itu hanya kesenangan sesaat dan hanya merusak dirimu sendiri dan konyol banget!

VIRTUAL LOVE STORY?????


Pernah ga mengalami sebuah jalinan pertemanan yang terjalin melalui sebuah perkenalan lewat dunia maya. Lewat sebuah situs kontak jodoh, YM, FS, atau lewat SMS iseng misalnya. Akhirnya semua itu menjadi lebih dari sekedar iseng. Terjebak dalam hubungan tanpa status yang membuai. Kalo dalam mata kuliah manajemen hallo effect itu adalah kesan yang ditimbulkan karena kita udah menilai terlebih dahulu.

Misal aja kita kenalan sama seorang cowok bernama Irsa, nah di telephone tu suarane halus, merdu, dan kalo SMS nyenengin banget, ga romantis tapi perhatian. Otomatis kita leleh.

Sebuah kisah nyata yang terjadi, dan dialami oleh mbak kosQ namanya Lovely Sitiana (bukan nama sebenarnya). Dia terjebak dalam virtual love story yang terjadi karena hallo effect juga. Waktu itu dia lagi gila banget maen YM, MiRC, pokoe semua jejaring pertemanan seperti itu dia ikut. Sampe akhirnya kenalan dengan seorang cowok. Ngakunya namanya Andre (keren kan namanya), udah gitu mereka merambah ke SMS, tele-tele, akhirnya bertukar photo. Kemudian suatu hari muncullah sebuah kiriman lagu romantis, didalamnya terdapat foto Sitiana dan Andre yang udah diedit pake photoshop jadi keliatan romantis banget sebagai background.

Suatu hari datanglah telephone dari seorang wanita yang mengaku istri Andre. Ga kaya sinetron, atau roman-roman lainnya, istrinya Andre ga marah-marah dan mencak-mencak kaya cicak… tapi minta maaf atas kelakuan si Andre, dan jelasin se jelas-jelasnya kalo Andre udah punya anak 1, umur 2 tahun dan istri… What??? Kisah lain adalah yang terjadi padaku. Aku pernah juga berkenalan dengan seorang cowok lewat sebuah situs pertemanan. Disana aku menemukan Mister Bukit Berbunga (hahaha…) belum kopi darat si, jadi aku masih tersihir hallo effect-nya. Dalam benakku dia adalah cowok yang hampir perfect (kan kita harus positive thinking). Mapan, dengan jarak umur beberapa tahun, dewasa, dan kayanya Aku banget. hahaha Namun itu adalah penilaian sepihak kita. Tapi nyatanya? Who knows? Akan benar-benar bertemu atau ga aku juga ga paham.

Banyak lagi kisah virtual love story seperti ini. Mungkin pula memang dari virtual story ini terjalin sebuah cinta riil bukan lagi virtual. Namun yang perlu kita garis bawahi disini adalah bagaimana kita menyikapi keadaan seperti ini? Kadang kita menjadi terlena, dan mulai berkhayal tingkat tinggi... tapi kalo udah kopdar (kopi darat) kecewa setengah mati karena bayangan kita ga sama dengan fakta....


"Renungan Dari Selembar Kain Pel"


Apakah kita sering menyadari, dan mengamati bagaimana filosofi sebuah kain pel? Memang untuk apa mengamati kain pel yang kotor dan kadang menjijikkan karena warnanya coklat, “lethek”, dan kumal. Namun jika perhatikan dengan sekasama, kain pel akan menjadi sangat kaku, tak bisa kita gunakan sama sekali untuk membersihakan. Kainnya akan mengeras dan tidak mudah diatur. Namun jika kita basahi, kita celup dalam air, diberi cairan pembersih, maka kain itu akan menjadi lentur, mudah kita gunakan dan yang pasti akan berguna.

Kadang hidup kita pun seperti kain pel, entah kita menyadari atau tidak. Kita menjadi kaku, sulit diatur, bahkan menjadi tak berguna ketika kita kering, ketika jauh dari air. Ketika masalah mendera kita, bahkan masalah satu belum terselesaikan, masalah lain datang. Tak jarang masalah ini tidak membuat kita dekat dengan air, atau Tuhan. Namun tak jarang malah menjauh, membuat kita menjadi kering, kaku, kotor, keruh dengan masalah-masalah kita.

Hidup akan menjadi bermakna ketika kita berguna, untuk menjadi berguna kadang tidak mudah. Banyak hal yang mungkin menyakitkan bagi kita dalam serangkaian proses agar hidup kita berguna dan lentur. Yang utama adalah kita harus mendekat pada air, atau Tuhan agar kita tetap lentur, dan dapat digunakan. Jangan biarkan hati kita mengeras, dan menyimpan banyak kotoran yang tidak bersih kita cuci. Biarkan Tuhan menggunakan kita, membersihkan dan membasahi hati kita selalu.