Aku meh ngendiko sesuatu ya...

Foto saya
Semarang, Jateng, Indonesia
"sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna. Jika aku boleh berandai-andai maka aku ingin hidupku seperti sebatang lilin, yang kecil, namun sangat dahsyat. Mampu memberi dengan sepenuh diri, walaupun konsekuensinya adalah habis tak bersisa."

Sabtu, Agustus 21, 2010

Aku menggugat!

4 tahun yang lalu aku mengenal seseorang yang aku pikir baik! Orang yang aku pandang sangat beragama. Karena aku yang cewe pun ga mampu melakukan itu, tapi seorang cowo mampu berdoa dengan rutin, membaca kitab suci dengan rutin pula, (maaf bukan bermaksud menggeneralisasikan) biasanya sangat malas untuk berdoa rutin. Hehehe kecuali kegereja tiap minggu!

Namun ternyata semua itu salah besar. Dan aku tertipu. Apa yang diluar nampak sangat baik ternyata malah lebih buruk ketimbang dondong sekalipun. Setelah empat tahun mengenalnya, satu persatu kesakitan mulai terjadi. Hubungan dengan awal yang tidak menyenangkan (bisa dikatakan seperti itu). Belum apa-apa belum mengenal secara penuh siapa sebenarnya aku, keluarganya sudah "ndamprat" aku abis! yang dibilang matre lah, ngeretanlah. Padahal hubungan baru aja dimulai 7 hari, belum apa-apa udah kena damprat dan fitnah ga bener. Selama jalan 3.5 tahun ini, aku berpikir siapa yang matre? Aku sepertinya ga pernah meminta banyak hal yang berlebihan. Ketika aku minta traktir, aku pun juga pernah mentraktrimu dan bila dikalkulasi akan jauh lebih banyak prosentase ketika aku mentraktirmu dibanding kamu yang nraktir aku. Aku ga permasalahkan itu!

Kemudian saat main bareng, lebih sering aku yang bayarin semua, mulai dari bensin, parkir bahkan ga jarang juga nraktir makan sekalian. Aku juga ga pernah ambil pusing. Lalu dimana letak matrenya? Apa selama aku pacaran 2 tahun dengan kamu, pernahkah aku meminta hal yang berlebihan? Bahkan saat awal jadian kamu mau ngasih HP pun aku tolak!

Aku menggugat itu!

Kemudian aku selalu berusaha ada buat kamu, tapi apa kamu pernah juga berusaha ada untuk aku? Hanya sekedar sms seharga 99 rupiah pun kalau tak kupaksa dengan menambahkan kata BLS atau AWAS KALO GA BLS, kamu ga pernah bales. Beda cerita kalau saat kamu kesusahan dan membutuhkan aku. dengan sangat rajin kamu sms aku. Apa bentuk sebuah penghargaan seperti ini? Kamu ingin dihargai, kamu ingin diperhatikan, tapi untuk sejenak memperhatikan orang lain kamu ga pernah  mau!

Saat aku sudah bukan siapa-siapa bagimu, aku sudah kamu buang jauh, 24 Januari 2009. Saat kamu terbaring tak berdaya di Rumah sakit. Selama 1 minggu penuh aku dengan ikhlas (walaupun setengah takut) mencoba menunggumu! Mencoba menjadi teman baik yang selalu ada. Keluargamu yang semula sangat membenciku tiba-tiba bisa sangat baik. Walaupun kupingku panas... Ternyata mereka masih mengatakan aku gendutlah, bokong besarlah, seperti kamu memperolok aku selama ini. Aku memang secara fisik tidak cantik. Aku bukan cewe langsing yang putih, aku gendut dan hitam, aku juga sering mudah marah. Lalu  kenapa? apakah kekurangan hanya untuk dicemooh! apakah kelemahan seseoranga hanya untuk dijadikan pemuas untuk membuat mu bisa ketawa? Tidakkah kamu berkaca? Dengan kekuranganmu pun aku mencoba bertenggang rasa. Aku mencoba untuk tidak mencemooh kekuranganmu! Walau sesekali terucap tapi tidak sedikitpun ada maksud merendahkan! Tapi apa yang kamu lakukan padaku? Kamu minta aku berubah menjadi orang lain! Menjadi seseorang yang bukan aku! Kamu minta bahkan menyuruh untuk diet, kamu suruh aku olah raga, pemutihan, memanjangkan rambut, ga lagi pake celana jins dan kaos yang aku suka, tapi rok dan blus cewe! Padahal aku hanya menyuruhmu berubah untuk lebih bertekun dan punya visi serta fokus hidup! Dan aku merasa itu ga keterlaluan, seperti halnya memintaku menjadi orang lain yang tak kukenal!

Aku juga menggugat!

Puncak dari semuanya adalah setelah sidang skripsi. setelah bersama 3.5 tahun, pacaran 2 tahun dan putus nyambung berulang kali. Akhirnya inilah jawabannya. Ternyata kamu tak setia dan hanya memperalat aku! Hatiku sakit luar biasa. Bahkan emosi pun tak terbendung! Rasanya ingin marah, nonjokin orang, bahkan angan terliarku membayangkan duel satu lawan satu.
11 Agustus 2010 aku melihat manusia macam apa dirimu! kamu minta aku untuk kembali menjalin hubungan serius denganmu, tapi apa? Nyatanya hatimu dan niatmu telah lebih dulu kau berikan untuk yang lain. Dan akhirnya semua terungkap. Semua itu hanya untuk mempertahankan aku agar tak jauh darimu selama skripsimu belum selesai. Dulu aku berpikir tulus untuk membantumu, membantu agar kamu dan aku bisa lulus bersama. Karena walau sudah tanpa hubungan apapun yang mengikat kita, aku masih ingin melihat yang terbaik untukmu. Tapi apa? Ternyata kamu hanya memperalat aku, memanfaatkan aku, dan kamu masih menilai dirimu benar dan laki-laki yang setia!

Selama 2 tahun pacaran, benarkah kamu setia? Jika 3 kali aku menangkan kamu mengaku tertarik pada wanita lain? Apa ini setia? jika kamu udah berkomitmen mau sama seorang cewe, tapi kamu hanya untuk alasan butuh dan melancarkan ambisimu nembak aku???
Setia macam apa ini?

Aku menggugat!

Aku tahu aku bukan cewe sempurna yang lemah lembut, feminin, penurut, dan seperti prototipe cewe "cinderella". Tapi aku meyakini ini, seburuk apapun keberadaanku, aku tak layak diperlakukan seperti ini!
Sekarang aku benar-benar sakit hati. Aku ingin semua ini berlalu dan segera sembuh luka hati ini. Tapi satu sisi lain hatiku ingin agar aku bisa membalas semua yang telah dia lakukan padaku! aku ingin agar dia menarik semua skripsi hasil karyaku! dan memulai semua dari awal tanpa sedikitpun menyentuh itu! Aku ingin melihat dia menderita, seperti dia membuatku menderita.

Benar-benar membingungkan. Ternyata orang yang aku pikir baik, malah memiliki niat jahat luar biasa.
Menyakitkan dan mengecewakan.
Andai ini kisah sinetron atau sebuah novel, aku ingin segera masuk bab akhir dimana hepi ending yang selalu terjadi dan aku bisa melupakan semua serta memulai hidup baru. Semoga!

Senin, Agustus 09, 2010

hwang tea kyung (A.N JELL)

A.N JELL

Perjalanan hati, otak dan perang yang belum tahu endingnya!

Satu tahun genap. Sejak pengumuman siapa dosen pembimbing skripsiku. Dan sekarang adalah mendekati jam-jam penentuan masa depan. Rasanya? Luar biasa stres dan capek secara mental, fisik sih ga begitu kerasa. Ujian Spritual dan Mental bukan hanya ujian Intelektual. Itulah yang aku rasakan sekarang.

Betapa mencari seorang dosen sangat sulit, hingga detik akhir menjelang ujian nasibku masih terkatung-katung. Aku mengharap sebuah keajaiban. Sehingga ga ada pembatalan atau penundaan sidang. Jika aku nanti diijinkan untuk menjadi dosen aku ingin bisa jadi  dosen yang punya dedikasi sama mahasiswa. Yang ga menyusahkan mahasiswa, yang ada buat mahasiswa, karena tanpa mahasiswa maka ga akan ada yang namanya dosen.

Menjelang sidang, bukan malah semuanya terlihat menjadi mudah dan ada titik terang. Namun justru ketakutan dan paranoia yang menakutkan. Pusing. Apalagi menenangkan diri sendiri dan meyakini diri sendiri bahwa aku ini BISA. Sulit.
Kemarin aja pas aku ngasih surat tugas dosen penguji udah dapat kejadian ga enak. Judul dan hasil kerja kerasku selama 1 tahun yang ga mulus hanya ditertawakan. AKu hanya bisa lemes banget... Jatuh secara mental.

Satu harapan ditengah semua ketakutan ini adalah semoga RABU 11 AGUSTUS adalah hari untukku, AKU bisa SIDANG SKRIPSI. SEMoga ada mukjijat Tuhan. Amin.
Mohon doa restu dan dukungan untuk kelancaran sidangku dan kesuksesan sidangku.