Aku meh ngendiko sesuatu ya...

Foto saya
Semarang, Jateng, Indonesia
"sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna. Jika aku boleh berandai-andai maka aku ingin hidupku seperti sebatang lilin, yang kecil, namun sangat dahsyat. Mampu memberi dengan sepenuh diri, walaupun konsekuensinya adalah habis tak bersisa."

Rabu, Juli 21, 2010

Teman???

Sebuah pengalaman yang tidak mengenakanan dan sangat mengganggu dalam 3 hari ini mampu membuatku cukup terkejut dan cukup lama mampu menerima ini semua.

Ternyata orang yang selama ini terlihat sangat lah baik diluarnya belum tentu memiliki hati yang tulus dan niat yang baik. Dan sebuah pelajaran penting kehidupan adalah jangan pernah lagi menabur kebencian yang sangat amat mendalam. Kalau ada orang yang menyebalkan cukup anggap aja dia hanya kentut, yang berbau dan  mengganggu namun jangan sampai baunya merasuk sampai kehatimu. Cukup masukkan aja dihidung dan buang jauh-jauh.

Pelajaran penting lagi adalah dalam hidup kita ga bisa membuat semua orang yang kita temui dan dekat dengan kita terkesan dan menilai kita selalu baik. Kadang juga kita ga suka sama orang lain, dan kadang juga kita juga orang lain ga selalu suka sama kita, itu hal yang biasa (mencoba ngeyem-yemi batin hehehehe...).

Begini ceritanya,
sudah lama aku tidak begitu suka dengan Mr.X ini, awal ketidak sukaanku adalah dia sangat pelit dalam perkuliahan. Kalau ada kesulitan aku berusaha membatu semua teman dalam kuliah, kalau aku belum ngerjain atau ga bisa juga q bilang belum atau ga tau. Tapi ni manusia mbeh... sukane cuman minjem n copy paste tapi ga mau minjemin atau ngajarin orang lain. Nah sometimes sebelum sebuah sesi kuliah berlangsung aku denger dia bilang kalo selama ini dia deket sama aku cuma biar nilainya bagus, cuman buat ngopy paste tugas, dsb...dsb... Otomatis kuping dan hati panas banget, dan merasa sangat jengkel dong. Sejak itu aku berusaha jaga jarak dengan ni orang, coz ku ga mau dimanfaatin. Aku berusaha jadi orang pelit yang saat dia pinjem aku ga mau lagi kasih pinjem. N then 3 hari yang lalu dia ngamuk-ngamuk gara-gara dikirain aku merebut tampuk kekuasaan. Padahal yang sesungguhnya terjadi aku hanya memperjuangkan apa yang bisa aku lakukan selain tujuan utamanya biar aku bisa segera lulus kuliah tapi juga teman-teman juga bisa lulus juga. Alhasil kenalah caci maki tanpa dasar jelas dan mengatas namakan sakit hati. Karena selama ini ku ga mau minjemin tugas, pelit berbagi ilmu. Dalam konsepku nyontek dengan menghalalkan segala cara bukan berbagi ilmu. Hello... yang seharusnya layak sakit hati aku kali... 

Garis besar ceritanya begitu.

Dari situ aku mulai banyak berpikir tentang bagaimana kehidupanku.
mungkin kata orang sih lebay, tapi pengalaman selalu aja jadi guru gratisan yang mujarab. Aku harus mulai jaga omongan, jaga hati, perasaan, dan pikiran, terutama emosi. Jangan sekali-kali lagi menabur kesebelan, n kebencian sama seseorang. anggep aja kentut bau.. Hidup filosofi kentut bau!!!
Jangan sampai deh keulang lagi dan lagi.
Kapok? ga lah, cuman agak mulai harus pandai menilai seseorang layak ga disebut teman, dan harus berusaha juga jadi teman.

Kata Mazmur 126:5-6;
"Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan bersorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."