Sungguh sulit melewati 1 minggu terakhir ini. Aku merasa aku hanya merepotkan banyak orang karena selalu berkeluh kesah tanpa henti dan kadang lupa bersyukur. Namun aku masih manusia biasa. Yang hidupnya masih mengenal sedih, untung dan malang, mengenal juga kegamangan dan pergulatan batin. Namun pergulatan batin kali ini aku merasa paling super dan sangat berat. Maaf jika aku tak tahu bersyukur, namun aku hanya merasa ini bukan jalan yang seharusnya aku tempuh. Aku tak bisa kembali untuk memperbaiki dan mundur kebelakang, tapi aku harus membayar mahal untuk bisa memperbaiki keadaan menunggu 7 bulan, dan sekarang baru berjalan 1 minggu. Tapi terrima kasih aku boelh bertemu dengan teman-teman seperti kalian yang selalu mensupport aku, dengan segala keanehanku.
Waktu berjalan seakan sangat lambat. Padahal perhitungan tetap, 1 minggu 7 hari dengan 1 hari adalah 24 jam. Tapi kenapa sangat lambat berjalan? Mungkin aku ga menikmati itu semua? Aku terlalu jatuh dalam pergulatan pikiran dan hatuku sendiri. Mungkin benar bagi orang yang menunggu dan berduka waktu seakan menertawakan dan tak berpihak, dengan berjalan sangat lambat dan perlahan.
Bukan karena cinta dan disatu sisi aku bertahan karean cinta, aku memiliki harapan juga karena ada cinta disana.
Antara memenuhi keinginan orang yang dicintai, membuat bahagia, serta menjadi seorang yang berbakti namun ternyata keputusan ini bertarung dengan hati nurani. Hati nuraniku berkata aku bukan disini, dan aku tak akan mampu bahagia disini. Sungguh sulit, bahkan akal sehatku pun tak mampu memahami kenapa aku kemarin memutuskan ini dan sekarang berjalan dijalan ini, jalan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Tapi aku harap ketika nanti waktu yang aku tunggu itu tiba, aku mendapat dukungan yang luar biasa. AKu pernah mencoba namun sampai sekarang aku tak bisa menikmati semuanya, sungguh rasanya sangat berat dan sangat sulit untuk menapaki jalan ini kedepan. Namun aku harus kuat demi diriku sendiri. Nanti aku mohon restumu untuk aku melangkah keluar menentukan jalanku sendiri. Dan mencari bahagiaku sendiri, jalanku sendiri. Aku bukan menjadi seorang yang jahat dan egois dengan pilihanku, tapi aku tak mau mengambing hitamkan orang lain jika pada suatu saat nanti aku ternyata terjebak dijalan yang salah dan aku sudah sulit lagi untuk kembali.
"Uang memang segalanya, segalanya butuh uang.
Tanpa uang semua tak dapat berjalan.
Tapi bahagia itu tak selamanya uang.
Cinta juga tak selamanya uang.
Bukan cinta jika yang terutama adalah uang.
Dan bukan bahagia jika uang selalu menjadi tolak ukur penilaian.
Bahagia adalah keadaan hati"
Maafkan aku jika untuk beberapa waktu ini aku selalu berkeluh kesah dan hanya memandang dunia dengan negatif. Terus kuatkan aku, dukung aku, dan selalu didekatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar